Laktosa akan membantu tubuh menyerap kalsium secara optimal. Ini sangat diperlukan oleh anak di usia pertumbuhan untuk membentuk sekaligus menguatkan tulang dan gigi.
Kalsium juga diperlukan untuk mendukung fungsi saraf dan otot, membantu pembekuan darah, dan mengaktifkan enzim yang dibutuhkan tubuh dalam mengubah nutrien menjadi energi.
Oleh karena itu, asupan kalsium anak di masa pertumbuhan perlu untuk dipenuhi secara cukup.
Merujuk pada Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak usia satu hingga tiga tahun membutuhkan kalsium sebanyak 650 miligram (mg) per harinya. Bagi anak empat hingga enam tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari.
Terdapat tiga jenis gula yang masuk dalam golongan disakarida yaitu laktosa, sakrosa, dan maltosa.
Tapi, laktosa memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga kadar gula darah dalam tubuh menjadi lebih terjaga.
Orangtua perlu mempertimbangkan pemberian asupan laktosa bagi pertumbuhan anak.
Apabila anak mengonsumsi susu pertumbuhan dan mengalami masalah intoleransi laktosa, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli sebelum memutuskan untuk mengganti ke produk bebas laktosa.
Dalam pemilihan susu pertumbuhan, penting untuk mengecek label kemasan agar terhindar dari kesalahan memilih produk.
Hal ini dikarenakan beberapa susu pertumbuhan mengandung gula tambahan seperti sukrosa yang dapat menyebabkan karies gigi dan risiko obesitas.
Anak dengan intoleransi laktosa harus diperhatikan dengan baik makanannya. Penderita intoleransi laktosa sangat perlu menghindari makanan dengan kandungan susu di dalamnya.
Baca juga: Apa Manfaat Vitamin C untuk Anak?
Susu bebas laktosa merupakan susu formula yang tidak mengandung laktosa sama sekali.
Susu jenis ini harus melewati proses hidrolisis, penambahan enzim laktase, dan pasteurisasi untuk mendapatkan kadar laktosa yang diinginkan.
Semakin banyak enzim laktase yang ditambahkan dalam susu, maka akan semakin rendah kadar laktosanya. Selain susu formula, terdapat beberapa jenis makanan yang bebas dari kandungan laktosa di dalamnya, sebagai berikut:
1. Sayuran
Sayur-sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan daun singkong bebas kandungan laktosa. Seperti diketahui, sayur-sayuran kaya akan kandungan kalsium dan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dengan mengonsumsi sayuran hijau, bisa membantu memenuhi kebutuhan kalsium bagi tubuh anak, yang biasanya terkandung pada jenis produk olahan susu.
2. Agar-agar
Biasanya agar-agar dibuat dari rumput laut, sehingga aman dikonsumsi bagi orang yang mengalami intoleransi laktosa. Namun saat ini sajian agar-agar diberikan tambahan susu dan sejenisnya.
Sehingga sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi agar-agar, ada baiknya memastikan jika agar-agar tersebut tidak mengandung campuran susu sama sekali.
Baca juga: Benarkah Minum Susu Bikin Anak Tambah Tinggi?
3. Ikan
Ikan juga bebas laktosa dan menjadi pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak.
Ikan mengandung kalsium yang sangat membantu orang dengan intoleransi laktosa agar tetap tercukupi nutrisi hariannya.
Beberapa jenis ikan yang kaya kalsium antara lain sarden, salmon, dan tuna. Ikan-ikan ini mempunyai kandungan kalsium dan vitamin D yang sangat tinggi.
4. Kacang-kacangan
Makanan ringan seperti kue, cokelat, dan beberapa makanan lain kemungkinan bisa mengandung susu dan produk turunannya seperti keju.
Untuk itu, penderita intoleransi laktosa disarankan untuk memilih jenis camilan lain, seperti kacang-kacangan.
Selain aman dikonsumsi, kacang-kacangan juga dapat memenuhi kebutuhan protein, kalsium, dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Susu yang berasal dari sumber kacang-kacangan juga bebas laktosa. Jenis susu yang dihasilkan dari nabati atau kacang-kacangan antara lain almond, mete, dan kedelai.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Intoleransi Laktosa Tetap Minum Susu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.