Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Bakteri Pemakan Plastik | Indikator Pandemi Menjadi Endemi | Thailand Masuki Status Endemi

Kompas.com - 26/03/2022, 08:44 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Ilmuwan di Jepang menemukan spesies bakteri pemakan plastik pada tahun 2016 lalu. Artikel ini menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Jumat (25/3/2022).

Penemuan bakteri pemakan plastik ini dinilai menjadi harapan yang dapat memberikan potensi dalam upaya mengatasi permasalahan sampah plastik global.

Studi penemuan bakteri pemakan plastik ini telah diterbitkan di jurnal Science pada 11 Maret 2016 silam.

Pandemi Covid-19 telah dilalui masyarakat dunia selama 3 tahun. Pakar pun meyakini bahwa pandemi global ini akan segera berakhir dan Covid-19 segera menjadi endemi.

Di Indonesia, diperkirakan tak lama lagi status pandemi Covid-19 akan menjadi endemi dalam beberapa bulan ke depan. Ahli pun menjabarkan beberapa indikator syarat pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Thailand juga telah mendeklarasikan bahwa negara tersebut berencana memasuki status endemi Covid-19 pada Juli mendatang.

Berita populer Sains lainnya yakni tentang peringatan Earth Hour 2022. Gerakan mematikan lampu selama satu jam kembali dikampanyekan tahun ini.

Selengkapnya, beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Jumat (25/3/2022) hingga Sabtu (26/3/2022), dapat disimak berikut ini.

Ilmuwan temukan bakteri pemakan plastik

Bakteri pemakan plastik ditemukan pada tahun 2016, saat tim peneliti Jepang mengumpulkan botol plastik di luar fasilitas daur ulang.

Bakteri umumnya menghabiskan waktu dengan menyerap bahan organik mati, namun bakteri aneh yang ditemukan tersebut justru "memakan" jenis plastik tertentu, yakni polietilen tereftalat (PET).

Saat para ilmuwan mengamati dan menganalisis bakteri yang dinamai Ideonella sakaiensis ini, mereka menemukan bakteri tersebut menghasilkan dua enzim pencernaan yang disebut hidrolisis PET atau PETase.

Enzim tersebut berinteraksi dengan plastik PET, kemudian memecah rantai molekul panjang menjadi rantai yang lebih pendek (monomer) atau asam tereftalat dan etilen glikol.

Monomer ini dipecah lagi untuk melepaskan sebagai energi pertumbuhan bakteri.

Tak lama setelah temuan bakteri pemakan plastik, sejumlah ilmuwan turut melakukan eksperimen menggunakan Ideonella sakaiensis untuk meningkatkan efisiensinya.

Berita populer Sains tentang bakteri pemakan plastik ini, selengkapnya dapat disimak di sini.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Bakteri Pemakan Plastik, Mungkinkah Jadi Solusi Atasi Sampah Global?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com