Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Leishmaniasis, Penyakit Kulit yang Sulit Sembuh

Kompas.com - 25/03/2022, 21:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Sumber CDC

KOMPAS.com - Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah leishmaniasis. Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit ini telah ditemukan di 88 negara. Apakah ada di Indonesia?

Leishmaniasis

Leishmaniasis adalah penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan oleh protozoa dengan genus Leishmania, salah satunya spesies Leishmania tropica dan Leishmania major. Penyakit ini banyak ditemukan di negara tropis dan subtropis. Penularan leishmaniasis terjadi melalui gigitan lalat pasir betina.

Sebanyak 90 persen kasus leishmaniasis ditemukan di India, Bangladesh, Nepal, Sudan, dan Brazil. Sedangkan kasus dengan angka kejadian yang jauh lebih sedikit ditemukan di Amerika Selatan, Amerika Tengah, Eropa Selatan, Timur Tengah, Asia, dan Afrika.

Walaupun begitu, kasus penyakit ini sangat jarang ditemukan di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.

Gejala

Leishmaniasis muncul dalam tiga bentuk, leishmaniasis kutaneus, leishmaniasis mukokutaneus, dan leishmaniasis viseral. Gejala klinis yang timbul bisa berbeda sesuai dengan spesies yang menyerang.

Secara umum, gejala yang terjadi adalah pembengkakan organ dalam, menimbulkan borok di kulit, dan kerusakan di jaringan mukosa. Sedangkan dari dalam tubuh terjadi penurunan sistem imun tubuh secara drastis.

Lesi pada kulit yang mungkin muncul bisa bersifat basah, maupun kering. Jika lesinya basah, lesi berisiko mengalami infeksi sekunder akibat bakteri atau jamur. Lesi ini hanya terasa sakit jika terjadi infeksi sekunder.

Jika hanya menyerang kulit tanpa komplikasi organ dalam, leishmaniasis bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa bulan hingga 1 tahun. Namun, lesi pada kulit ini biasanya menimbulkan bekas yang tidak estetik. Sisa luka yang mengenai wajah akan mengubah penampilan dan mengurangi rasa percaya diri pasien.

Kasus yang lebih berat dengan komplikasi adalah kasus yang menyebabkan pembengkakan organ dalam. Komplikasi yang paling berat adalah jika pembengkakan menyerang saluran napas, seperti bagian hidung, dan tenggorokan. Pembengkakan bisa menyebabkan menyempitnya saluran napas dan berisiko kematian.

Baca juga: Cara Merawat dan Mengobati Penyakit Kulit Epidermolisis Bulosa

Pengobatan

Saat ini pengobatan leishmaniasis sudah memiliki beberapa pilihan obat. Sayangnya, semua obat yang bisa digunakan memiliki toksisitas tinggi serta efek samping yang cukup parah. Bahkan, di beberapa negara ditemukan resistensi infeksi terhadap obat-obatan tersebut.

Selain itu, pengobatan biasanya membutuhkan waktu selama 1 bulan dan disertai dengan tambahan nutrisi yang adekuat. Selama masa pengobatan, pasien mungkin kesulitan untuk beraktivitas secara normal.

Pencegahan

Leishmaniasis adalah penyakit yang belum ada vaksinnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara pencegahan penyakit ini. Berikut ini adalah cara untuk mencegah infeksi leishmaniasis:

  • Memakan alat pelindung diri dan losion penangkal gigitan serangga
  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar dari tumpukan sampah yang mengundang lalat dan serangga lainnya
  • Pemberantasan serangga dengan penyemprotan pestisida
  • Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit leishmaniasis serta cara mencegahnya
  • Mengurangi aktivitas di malam hari di luar rumah (lalat pasir adalah hewan nokturnal)
  • Walaupun kasusnya jarang di Indonesia, penting untuk mengetahui penyakit ini agar bisa melakukan pencegahan sebelum terkena penyakit Leishmaniasis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com