Spesies terakhir yang hidup di Mongolia mungkin bisa bertahan tapi itu tak lama, hingga akhirnya dunia benar-benar tak melihat unta raksasa lagi.
Sementara itu peneliti lain yang terlibat dalam studi, Arina M Khatsenovich mengatakan kepunahan unta ada hubungannya pula dengan perburuan manusia.
"Tulang C.knoblochi yang ditemukan menunjukkan jejak pembantaian oleh manusia. Ini menunjukkan bahwa C.knoblochi adalah spesies yang dapat diburu atau dimangsa oleh manusia Pleistosen Akhir di Mongolia," kata Khatsenovich.
Kepunahan unta juga tak lepas dari adanya persaingan antar spesies. Hasil studi baru rupanya mengungkapkan pula bahwa selama periode Pleistosen akhir di Mongolia, C.knoblochi hidup berdampingan dengan spesies unta lain yakni C. ferus.
Peneliti menduga jika saat itu terjadi persaingan antar spesies yang berujung pada kepunahan C.knoblochi.
Baca juga: Fakta-fakta Unta, Hewan Mamalia yang Hidup di Gurun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.