Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Gempa Nias Terasa hingga Padang? Ahli Jelaskan Beserta Potensi Susulannya

Kompas.com - 15/03/2022, 16:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

2. Seismic gap

Lebih lanjut, Gayatri menjelaskan, seismic gap Mentawai merupakan zona sepi kegempaan yang diperkirakan menyimpan potensi kegempaan M8,8.

"Magnitudonya yang cukup besar dan kedalaman menengah menyebabkan gempa dirasakan secara luas hingga mencapai kota Padang," ujarnya.

Gempa besar terakhir berkekuatan 8,5 magnitudo terjadi pada 1797 atau 225 tahun yang lalu.

Oleh karena itu, ahli menilai bahwa gempa ini patut diwaspadai. Sulit untuk memprediksi gempa ini sebagai gempa pembuka atau bukan.

Zona gempa ini sendiri menjadi sumber gempa berkekuatan 8,5 magnitudo pada 10 Februari 1797 yang saat itu memicu tsunami dengan tinggi sekitar 5 meter di Pantai Padang Sumatera Barat

Gempa yang terjadi pada zona ini, dengan mekanisme sesar naik, jika magnitudonya besar dapat menyebabkan pergerakan signifikan pada dasar laut dan menyebabkan tsunami.

"Kejadian gempa pada 14 Maret lalu tidak cukup besar magnitudonya walaupun mekanismenya sesuai, sehingga tidak terjadi tsunami," kata dia.

Baca juga: Gempa Hari Ini Guncang Nias, Ini 16 Sejarah Gempa Merusak di Sumatera yang Terjadi sejak 1797

Potensi gempa bumi susulan

Gayatri menyebutkan, gempa susulan masih terjadi saat ini dengan intensitas dan frekuensi semakin mengecil.

"Untuk kejadian gempa ini iya (ada potensi susulan) karena gempa cukup besar, jadi beberapa hari ke depan akan masih ada gempa susulan, tapi magnitudonya akan semakin kecil," kata dia.

Akan tetapi, karena gempa ini terjadi di dekat zona yang menyimpan tegangan batuaan tinggi dengan potensi kegempaan yang lebih besar, semoga tidak memicu gempa pada segmen sesar yang berdekatan.

"Kalau melihat pola gempa susulan saat ini, sepertinya yang terjadi adalah sikuen gempa utama dan susulan yang semakin mengecil, sewajarnya untuk gempa dengan magnitudo sebesar ini," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com