Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2022, 12:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kehilangan hingga 100 helai rambut per hari merupakan hal yang normal. 

Baik pria maupun wanita, biasanya akan kehilangan lebih banyak rambut seiring bertambahnya usia.

Namun, ada banyak kemungkinan penyebab kerontokan rambut atipikal, mulai dari penyakit tertentu hingga konsumsi pil KB.

Pola makan juga dapat memengaruhi kesehatan rambut dan kulit kepala.

Beberapa jenis makanan dapat menyehatkan rambut atau memperburuk masalah rambut.

Baca juga: Rambut Rontok Berisiko Dialami Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Apa Penyebabnya?

Bisakah makanan menyebabkan rambut rontok?

Dilansir dari Medical News Today, makan makanan tidak sehat dalam jumlah banyak dapat memperburuk kerontokan rambut.

Sebuah ulasan dari 24 penelitian menunjukkan bahwa makanan anti-inflamasi, seperti diet Mediterania, dapat meningkatkan kesehatan rambut dan mencegah kerontokan rambut. 

Diet Mediterania terdiri dari banyak makanan kaya nutrisi, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan minyak zaitun.

Sementara itu, bukti terbatas menunjukkan bahwa makanan anti-inflamasi yang kurang bergizi dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Misalnya, beberapa bukti menunjukkan, kelebihan konsumsi karbohidrat sederhana secara tidak langsung dapat menyebabkan peradangan yang dapat memperburuk kerontokan rambut pada wanita. 

Baca juga: 5 Vitamin untuk Mengatasi Rambut Rontok

Makanan sumber karbohidrat sederhana ini termasuk makanan seperti gula halus dan biji-bijian.

Sebuah studi kasus tahun 2019 mengamati dua wanita yang memasuki masa menopause menunjukkan bahwa kerontokan rambut yang mereka alami kemungkinan terkait dengan konsumsi tuna, ikan yang mengandung merkuri tinggi. 

Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan.

Saat ini, penelitian yang ada lebih mengarah pada makanan dan nutrisi tertentu yang dapat meningkatkan kesehatan rambut dibandingkan menyebabkan kerontokan rambut secara langsung.

Makanan yang memperburuk kerontokan rambut

Berikut adalah makanan yang berpotensi memberikan efek negatif pada kesehatan rambut:

Baca juga: 6 Ciri-ciri Diet Tidak Sehat, Salah Satunya Rambut Jadi Mudah Rontok

1. Karbohidrat sederhana

Sebuah studi tahun 2016 mengatakan bahwa makanan kaya karbohidrat sederhana dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Menurut peneliti, makan karbohidrat sederhana dapat meningkatkan produksi sebum, yakni zat berminyak yang dilepaskan kelenjar yang menempel pada folikel rambut. 

Sebum memang bermanfaat untuk kesehatan rambut, namun jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan yang berbahaya bagi kesehatan rambut.

Makanan manis juga menyebabkan pankreas meningkatkan produksi hormon insulin, yang pada gilirannya, berdampak negatif pada pembuluh darah di kulit kepala.

2. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi

Sebuah laporan tahun 2019 mengatakan, dua wanita yang mengalami kerontokan rambut memiliki kadar merkuri yang tinggi dalam darah mereka dari konsumsi ikan. 

Baca juga: 6 Cara Ampuh Mengatasi Rambut Rontok Menurut Dokter

Kerontokan rambut pun membaik setelah mereka mengurangi asupan ikan yang kaya merkuri.

Oleh sebab itu, mengonsumsi ikan yang rendah merkuri, seperti tuna, salmon, dan cod, bisa bermanfaat bagi orang yang mengalami kerontokan rambut.

3. Makanan yang digoreng dan daging merah

Sebuah studi dari tahun 2010 menyarankan untuk membatasi gorengan dan daging merah untuk kesehatan rambut. 

Para peneliti menyatakan bahwa makanan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan rambut karena menyebabkan aktivitas sebum dan kelenjar minyak yang berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com