Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Petakan Semesta, Berhasil Ungkap 4,4 Juta Objek Luar Angkasa

Kompas.com - 27/02/2022, 09:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Astronom berhasil memetakan objek yang ada di luar angkasa.

Hasilnya, sekitar 4,4 juta objek luar angkasa yang jaraknya miliaran tahun cahaya telah dipetakan, termasuk 1 juta objek luar angkasa yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Sebagian besar objek juga merupakan galaksi yang menampung lubang hitam besar atau bintang baru yang berkembang. Selain itu, termasuk juga tabrakan kelompok galaksi jauh dan bintang dengan variasi tingkat kecerahannya yang berada di Bima Sakti.

Mengutip CNN, Sabtu (26/2/2022) temuan tersebut berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan menganalisis sejumlah besar data dari teleskop Low Frequency Array (LOFAR).

Baca juga: Bisakah Teleskop Luar Angkasa James Webb Deteksi Kehidupan Alien?

Pengamatan menggunakan frekuensi radio rendah untuk mengamati sekitar seperempat langit Belahan Bumi Utara dan mengatalogkannya dengan detail yang bagus.

Lalu untuk memetakan objek luar angkasa, ilmuwan menggunakan algoritma pada komputer berkinerja tinggi di seluruh Eropa untuk memproses 3500 jam pengamatan. Pemrosesan data ini membutuhkan daya komputsi yang setara dengan sekitar 20.000 laptop.

Kumpulan data ini adalah yang kedua dari survei langit LOFAR yang sebelumnya dilakukan. Saat itu peneliti berhasil mencatat sinyal radio dari hampir 300.000 galaksi dan objek luar angkasa lainnya.

Pengamatan astronomi dengan menggunakan frekuensi radio adalah cara lain untuk mengungkap rahasia alam semesta, terutama benda-benda yang tak dapat dilihat dengan gelombang cahaya seperti lubang hitam.

"Setiap kali kami membuka peta, layar kami dipenuhi dengan penemuan dan objek baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Menjelajah fenoma asing yang bersinar di alam semesta radio yang energik adalah pengalaman yang luar biasa dan tim kami sangat senang bisa merilis peta ini ke publik," ungkap Timothy Shimwell, astronom yang terlibat dalam studi ini.

Baca juga: Cegah Tabrakan Satelit di Luar Angkasa, Ilmuwan AS Kembangkan Sistem Peringatan

Selanjutnya, peneliti pun berharap temuan ini dapat membawa ke lebih banyak terobosan ilmiah lain di masa depan.

Seperti misalnya memeriksa bagaimana struktur terbesar di alam semesta tumbuh, bagaimana lubang hitam terbentuk dan berevolusi, dan bahkan merinci fase paling spektakuler dalam kehidupan bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com