Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Radiasi Nuklir dan Efeknya bagi Tubuh Manusia

Kompas.com - 26/02/2022, 20:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comNuklir adalah sumber energi yang menjanjikan untuk dunia. Namun, energinya menghasilkan radiasi nuklir bisa bertahan sangat lama di lingkungan. Radiasi nuklir sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Jika tidak diatasi, radiasi nuklir bisa menyebabkan kematian sel dan memicu kanker.

Bahaya radiasi nuklir

Radiasi nuklir sebenarnya berada di sekitar kita, namun dalam dosis yang sangat rendah. Hanya nuklir dalam dosis tinggi yang bisa membahayakan manusia. Selain itu, terdapat faktor lain yang mempengaruhi ini, yaitu durasi terpapar radiasi, usia orang yang terpapar, dan organ yang terkena.

Dilansir dari Atomic Archive, berikut adalah dosis radiasi nuklir dan efeknya pada manusia.

  • 5-20 rem (roentgen equivalent in man): mungkin menyebabkan kerusakan kromosom
  • 20-100: penurunan sel darah putih
  • 100-200: reaksi ringan selama beberapa jam, seperti muntah, diare, dan kelelahan
  • 200-300: reaksi yang lebih serius, seperti perdarahan. Setelah 30 hari, dosis letal bisa menyebabkan kematian sebanyak 10 sampai 35 persen kasus
  • 300-400: reaksi serius, ditandai dengan kerusakan sumsum tulang dan saluran pencernaan. Bisa menyebabkan kematian pada 50 sampai 70 persen kasus setelah 30 hari
  • 400-1.000: reaksi akut yang bisa menyebabkan kematian pada 60 sampai 95 persen kasus dalam 30 hari
  • 1.000-5.000: reaksi akut yang menyebabkan kematian pada semua kasus dalam 10 hari.

Baca juga: Begini Sejarah Bom Nuklir Pertama di Bumi

Efek radiasi nuklir terhadap tubuh manusia

Nuklir akan memberikan efek yang berbeda pada setiap organ tubuh yang terpapar. Berikut adalah penjelasan mengenai efek radiasi nuklir terhadap masing-masing bagian tubuh manusia.

  • Rambut: rambut rontok parah.
  • Otak: sel otak tidak bisa beregenerasi dan baru akan rusak ketika terpapar radiasi lebih dari 5.000 rem. Matinya sel otak akibat radiasi akan menyebabkan kejang, kelumpuhan, dan kematian.
  • Tiroid: ini merupakan organ yang sangat rentan terhadap partikel radioaktif dari nuklir. Tiroid adalah organ yang mudah hancur jika terkena radiasi.
  • Sistem peredaran darah: jika seseorang terpapar radiasi nuklir dengan dosis 100 rem, maka limfosit akan turun secara drastis. Kondisi ini membuat orang tersebut rentan terhadap infeksi. Bahkan pada catatan kasus Hiroshima dan Nagasaki, gejala ini bisa bertahan hingga 10 tahun.
  • Jantung: terpapar radiasi nuklir dengan dosis di atas 1.000 rem bisa memecah pembuluh darah kecil dari menyebabkan gagal jantung dan kematian.
  • Saluran pencernaan: radiasi nuklir mudah merusak lapisan dalam saluran pencernaan dan membuat korban mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.
  • Sistem reproduksi: paparan nuklir dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kemandulan.
  • Kanker: insidensi pada korban Hiroshima dan Nagasaki sangat tinggi. Hal ini membuat para ahli meyakini bahwa paparan nuklir bersifat karsinogenik. Jenis kanker yang paling banyak muncul adalah leukimia, kanker tiroid, kanker payudara, dan kanker paru-paru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com