Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Gempa Pasaman Barat, Termasuk Sudah 62 Kali Susulan Sampai Hari Ini

Kompas.com - 26/02/2022, 19:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Gempa bumi tektonik yang telah mengguncang wilayah Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat kemarin menghebohkan masyarakat. Berikut fakta gempa Pasaman Barat yang hingga hari ini, Sabtu (26/2/2022) sudah terjadi 62 kali gempa susulan

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M 6,2 itu terjadi pada pukul 08.39 WIB, Jumat, 25 Februari 2022.

Berikut beberapa fakta gempa terkini dari hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait gempa Pasaman Barat tersebut.

1. Lokasi pusat gempa

Hasil analisis BMKG gempa Pasaman Barat menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT.

Lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 12 kilometer Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Gempa Pasaman Barat, 9 Sejarah Gempa Sumatera Barat dari BMKG

Berdasarkan hasil pemodelan BMKG, fakta gempa Pasaman Barat kemarin tidak menunjukkan adanya potensi tsunami akibat guncangan gempa bumi. 

2. Jenis dan sumber gempa bumi

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake akibat aktivitas sesar aktif, yaitu Sesar Besar Sumatera tepatnya pada Segmen Angkola bagian selatan.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Bambang.

3. Dampak getaran gempa

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di sejumlah daerah dengan skala intensitas berbeda-beda.

Di daerah setempat getaran akibat guncangan gempa Pasaman Barat dirasakan dengan skala intensitas VI MMI, di mana getaran dirasakan oleh semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut dan lari keluar.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,4 di Pasaman Barat Berpusat di Samudra Hindia

Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Nagari Pinagar, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.Antara Foto/Muhammad Arif Pribadi Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Nagari Pinagar, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.

Selanjutnya, getaran akibat guncangan gempa bumi ini juga dirasakan di Pasaman dengan skala intensitas V MMI, di mana getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun.

Masyarakat di wilayah Agam, Bukittinggi, dan Padang Panjang juga merasakan getaran gempa dengan skala intensitas IV MMI, yakni situasi di mana bila terjadi pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Wilayah Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli, masyarakatnya meraskan getaran nyata dalam rumah dan seakan-akan truk berlalu karena getaran yang terjadi dengan skala intensitas III MMI.

Terakhir, masyakarat yang merasakan getaran akibat guncangan gempa bumi ini adalah mereka yang berada di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang dengan skala intensitas II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: 5 Fakta Gempa Banten: Sumber Gempa dalam Lempeng hingga Kerusakan

"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Pasaman Barat yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," kata Bambang.

4. Gempa susulan

Hasil monitoring BMKG hingga pukul 15.00 WIB, Sabtu 26 Februari 2022 menunjukkan telah terjadi 62 kali aktivitas gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M5,1.

"Perlu diketahui bahwa, gempa utama M6,1 ini sebelumnya didahului 1 (satu) kali kejadian gempabumi pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo M5,2," kata Bambang.

Ia menambahkan, gempa Pasaman Barat ini merupakan gempa memiliki tipe II, yaitu jenis gempa yang diawali Gempa Pembuka (foreshocks), kemudian terjadi Gempa Utama (mainshock), dan diikuti serangkaian Gempa Susulan (aftershocks).

Baca juga: 7 Fakta Gempa Jember Jawa Timur, BMKG Sebut Wilayah Rawan Gempa

Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Nagari Pinagar, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.Antara Foto/Muhammad Arif Pribadi Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Nagari Pinagar, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.

5. Sejarah gempa bumi merusak

Berdasarkan catatan BMKG, ternyata di sekitar area pusat terjadi gempa bumi di Pasaman Barat kemarin juga pernah terjadi sebelum-sebelumnya bahkan diketahui cukup signifikan merusak.

Berikut sejarah gempa bumi merusak di Sumatera Barat.

  1. 26 Agustus 1835, lokasi gempa berada di Padang. Dampaknya berupa kerusakan ringan dan retakan pada bangunan di Padang. 
  2. 5 Juli 1904, lokasi gempa di Siri Sori, Sumatera Barat, mengakibatkan terjadi tsunami di Pantai Siri Sori.
  3. 28 Juni 1926, lokasi gempa berpusat di Padang Panjang. Gempa ini menimbulkan bencana di sekitar Danau Singkarak, Sijunjung, Muarabungo, dan Alahan Panjang. Di salah satu bagian Danau Singkarak amblas, beberapa orang luka-luka.
  4. 4 Februari 1971, lokasi di Sumatera Utara M6,3 bangunan rusak di Pasaman.
  5. 8 Maret 1977, lokasi gempa di Pasaman. Dampaknya, menimbulkan kerusakan 737 rumah di Sinurut.
  6. 7 Oktober 1995, lokasi gempa di Kerinci (Sungai Penuh) dengan skala 7 SR. Dampaknya, 84 orang tewas, 558 orang luka berat dan 1.310 orang luka ringan. Lebih dari 17.600 rumah, transportasi, irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan rusak.
  7. 16 Februari 2004, lokasi gempa di Tanah Datar dengan skala 5,6 SR. Akibat gempa ini, 5 orang meninggal, 7 orang luka-luka, lebih dari 100 rumah rusak.
  8. 22 Februari 2004, lokasi gempa di Pesisir Selatan dengan skala 6 SR. Akibat gempa ini, 1 orang terluka, 4 rumah rusak berat, dan banyak rumah rusak ringan di Pesisir Selatan. Gempa ini dirasakan hingga Singapura.
  9. 30 September 2009, lokasi gempa dekat dengan Padang Pariaman dengan skala 7,6 SR. Dampak gempa telah menelan korban sedikitnya 1100 orang meninggal, 2181 orang luka-luka, lebih dari 2650 bangunan rusak, tanah longsor telah memutus listrik dan komunikasi. Getaran gempa terasa hingga ke Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Gempa Terkini: 4 Fakta Gempa Salatiga yang Sudah Terjadi 7 Kali Susulan

Rekomendasi keselamatan gempa Pasaman Barat

Dengan beberapa fakta di atas, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Upayakan untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Serta, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Baca juga: 6 Fakta Gempa Karangasem Bali, Sumber Gempa hingga Dampak Korban Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com