Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petir Mematikan Tewaskan Lebih dari 2.500 Orang di India Setiap Tahunnya, Kok Bisa?

Kompas.com - 15/02/2022, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

"Ada banyak sambaran petir di daerah kami. Saya masih ingat seorang bocah lelaki berusia tujuh tahun meninggal ketika dia pergi keluar saat badai untuk menjemput kerbau mereka. Sekarang kami mencoba diam di rumah," kata Sandhyarani Giri, seorang guru sekolah di Benggala Barat.

Giri tinggal di sebuah kampung nelayan yang padat penduduk di Fraserganja, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Teluk Benggala dan berjarak 120 km arah selatan dari Kolkata. Wilayah ini semacam titik panas sambaran petir. Sebab, daerah tersebut sekitar 60 orang meninggal setiap tahunnya karena tersambar petir.

Lanskap desa-desa pesisir ini terdiri dari lahan pertanian, telaga, serta rumah beratap seng dan jerami. Hidup di tepi laut bisa sangat berbahaya akibat badai siklon dan gelombang pasang yang terjadi.

Petir lebih mungkin menyambar di darat, tetapi perairan di lepas pantai paling sering tersambar. Namun, pada dasarnya, penyebab terjadinya petir adalah akibat pelepasan listrik yang dipicu oleh ketidakseimbangan di dalam awan badai.

Oleh sebab itu, untuk menangkal petir, penduduk desa membuat konduktor petir sederhana untuk mengarahkan petir bermuatan listrik itu ke bumi.

Baca juga: Viral Satpam Tersambar Petir, Apa yang Harus Dihindari Saat Petir Menyambar?

 

Penangkal petir yang dibuat menggunakan pelek sepeda bekas, bambu, dan kabel logam. Pelek dipasang di atas tiang bambu, yang ketinggiannya mencapai sembilan meter, diikatkan pada bangunan, terutama di pusat-pusat kegiatan masyarakat dan sekolah.

Konduktor tersebut akan mengalirkan listrik dari sambaran petir ke bumi tanpa menyebabkan kerusakan apapun.

Kendati demikian, menurut penelitian Lightning Resilient India Campaign menunjukkan bahwa sebagian besar korban yang tersambar petir meninggal setelah mereka berlindung di bawah pohon tinggi.

Oleh karenanya, orang-orang yang bertani dan mencari ikan, menjadi yang paling rentan tersambar petir.

Kampanye yang selama ini dilakukan, sejauh ini telah menurunkan angka kematian akibat sambaran petir di India hingga 60 persen di beberapa negara bagian.

"Tetapi kampanye pemerintah untuk membangun kesadaran berbasis masyarakat dan menjangkau orang yang benar-benar rentan di area pertanian, hutan, laut, pantai, kolam, danau, dan sungai masih kurang," kata penyelenggara kampanye tersebut, Kol Sanjay Srivastava.

Baca juga: Keren, Petir Biru Terekam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com