Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendominasi di Jawa dan Bali, Ketahui 6 Fakta Omicron dari Gejala hingga Cara Mencegahnya

Kompas.com - 28/01/2022, 16:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron disebut terjadi di seluruh Jawa dan Bali. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (27/1/2022).

Budi menjelaskan, tahap pertama penyebaran varian Omicron terjadi di DKI Jakarta. Setelah Jakarta, Omicron akan menyebar ke Jawa barat dan Banten, baru kemudian ke daerah Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

"Ini pola penyebaran dari genome sequencing kita," ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Satgas: Obat Covid-19 yang Dipakai untuk Varian Sebelumnya, Masih Efektif Lawan Infeksi Omicron

Berdasarkan pola penyebaran tersebut, berikut beberapa fakta yang perlu diketahui mengenai varian Omicron.

1. Update kasus Omicron 

Berdasarkan data per jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta kini ada sebanyak 2.404.

Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia.

"Dari 2.404 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.095 lainnya adalah transmisi lokal," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).

2. Kecepatan penularan Omicron

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, penyebaran virus corona varian Omicron lebih cepat daripada varian lainnya yang pernah ditemukan.

"Secara teori, Omicron memang kecepatan penularan lebih tinggi dibandingkan varian yang lain," ucap Widyastuti saat dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Namun, di balik penularannya yang lebih cepat, Widyastuti menyebutkan, tingkat kasus fatal atau keparahan Covid-19 varian Omicron lebih rendah.

Karena tidak memiliki tingkat keparahan yang serius, Widyastuti meminta masyarakat tidak panik terhadap penyebaran virus corona varian Omicron.

"Jadi poinnya peningkatan (kasus Omicron) harus disikapi dengan tetap menjaga protokol kesehatan," tutur dia.

3. Omicron dua kali lebih lama bertahan di permukaan plastik 

Sebuah studi dilakukan para peneliti di Universitas Kedokteran Perfektur Kyoto di Jepang menganalisis perbedaan stabilitas lingkungan virus antara strain SARS-CoV-2 Wuhan (strain asli) dan semua Variant of Concern (VoC).

Hasilnya menunjukkan varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron mempunyai kelangsungan hidup lebih dari dua kali lipat lebih lama di permukaan plastik dan kulit, dibandingkan strain Wuhan.

Studi menemukan, varian Omicron mempunyai stabilitas lingkungan virus tertinggi di antara varian virus corona yang menjadi perhatian lainnya.

Kemungkinan menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian tersebut menyebar dengan cepat dan menggantikan varian Delta.

Pada permukaan plastik, waktu kelangsungan hidup rata-rata dari strain asli selama 56 jam, varian Alpha selama 191,3 jam, varian Beta selama 156,6 jam, varian Gamma selama 59,3 jam, varian Delta selama 114 jam, dan varian Omicron selama 193,5 jam.

4. Gejala khas varian Omicron

Dokter Spesialis Paru Konsultan, Dr dr Erlina Burhan MSc., Sp.P(K) mengungkapkan gejala khas Omicron yang membedakannya dari penyakit lain.

Dipaparkan dalam diskusi daring bertajuk "Super Immunity on Covid-19 : What and How?", Sabtu (22/1/2022); Erlina berkata gejala-gejala khas dari infeksi Omicron antara lain:

- Hidung tersumbat atau rinore

- Batuk

- Nyeri tenggorok

- Tenggorokan gatal

"Jadi gejala klinis yang khas dan terbanyak dari infeksi Omicron ini adalah hidung tersumbat atau rinore, dan gejala khas lainnya adalah batuk, nyeri tenggorok, terutama tenggorokan gatal," kata dia.

Gejala lainnya lagi yang cukup sering tapi tidak khas dialami pasien Omicron adalah mudah lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.

Dengan indikasi gejala-gejala ringan yang hampir menyerupai sakit flu ini, Erlina mengingatkan agar petugas kesehatan lebih memperhatikan lagi perbedaannya.

"Tolong dicermati ini, gejala yang khas (infeksi Omicron). Memang sedikit mirip dengan flu, tapi flu itu jarang loh nyeri tenggorok dan jarang tenggorokan gatal," jelasnya.

"Flu biasanya pilek yang disertai batuk," tambahnya.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Penyintas Covid-19 Bisa Terinfeksi Kembali akibat Varian Omicron

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com