KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk mengenali ciri dari varian B.1.1.529 atau Omicron. Hal ini, kata Budi, dilakukan agar masyarakat mengetahui tindakan pencegahan apa yang dapat dilakukan.
Menurut Menkes Budi, sejauh ini varian Omicron menimbulkan gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik, atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” papar Budi dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis, (27/1/2022).
Ciri varian Omicron selanjutnya adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitu pula pada tingkat keparahan penyakit yang disinyalir lebih ringan.
Baca juga: Gejala Omicron pada Anak yang Perlu Anda Waspadai
Oleh karena itu, pasien Omicron yang masuk ke rumah sakit akan lebih sedikit, lantaran Kemenkes juga mengarahkan mereka yang tanpa gejala atau bergejala ringan agar dapat melaksanakan isolasi mandiri (isoman).
Pasien Omicron yang perlu dirawat di rumah sakit ialah kelompok rentan seperti lansia atau memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Meski demikian, Omicron diprediksi akan menyebabkan kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi dalam waktu singkat karena varian ini sangat mudah menular.
Budi pun menyampaikan kepada masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati terkait dengan penyebaran varian Omicron, selalu memakai masker dan menghindari kerumunan.
"Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi," jelas Budi.
"Tapi kalau pun tertular, tidak usah panik yang penting disiplin isolasi mandiri dan minum vitamin. Jika ada gejala, ringan minum obat," sambungnya.
Baca juga: Varian BA.2 Omicron Terdeteksi di 40 Negara, Apa Itu?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.