Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gejala KIPI Vaksin Anak dan Cara Penanganannya Usai Vaksinasi

Kompas.com - 27/01/2022, 07:32 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia untuk anak berusia 6-11 tahun telah dimulai secara bertahap sejak 14 Desember 2021. Beberapa efek samping vaksin anak atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan beragam.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 23 Januari 2022 dari total sasaran sekitar 26,4 juta anak, sebanyak 13,7 juta anak atau 51,9 persen telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, dan sebanyak 1,6 juta anak atau 6,3 persen sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Anak-anak menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan terinfeksi virus, sehingga membutuhkan perlindungan tambahan untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

Sementara itu, tak jarang vaksinasi Covid-19 akan menimbulkan efek samping tertentu, atau biasanya dikenal dengan istilah kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Vaksinasi memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan komplikasi yang disebabkan oleh virus Covid-19.

Semakin cepat menerima vaksin, maka semakin cepat juga mendapatkan perlindungan dari virus corona.

KIPI vaksin anak

Ketua Komisi Nasional (Komnas) KIPI Prof Hindra Irawan Satari mengatakan, KIPI dari pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa.

Baca juga: Jangan Panik, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua jika Anak Alami KIPI Usai Vaksin Covid-19

 

“Dari segi umur, KIPI (efek samping vaksin anak) pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Hindra seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (26/1/2022).

Dengan tingkat KIPI yang jauh lebih rendah, membuktikan pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun aman.

Hasil uji klinis pun menunjukkan tidak ada efek yang serius dari penyuntikan vaksin corona.

“Kalaupun ada KIPI sifatnya cenderung ringan dan mudah diatasi,” papar Hindra.

Gejala KIPI pada anak

Dari uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac yang telah dilakukan pada anak dan remaja usia 3-17 tahun, lanjut Hindra, menunjukkan bahwa reaksi yang dialami oleh anak-anak yang divaksinasi cenderung ringan.

Gejala KIPI vaksin anak yang dilaporkan, mayoritas anak-anak setelah divaksin mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk.

Baca juga: Komnas KIPI Sebut Murid PAUD yang Meninggal Usai Vaksinasi, Bukan karena Kandungan Vaksin

Salah satu siswa SD di Surabaya mengikuti vaksinasi anak usia 6-11 tahun.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Salah satu siswa SD di Surabaya mengikuti vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

“Juga tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin,” tutur dia.

Sementara itu, efek samping vaksin Pfizer yang paling dominan muncul antara lain kemerahan, kemudian kelelahan, sakit kepala dan menggigil.

Hindra menegaskan, berbagai reaksi yang muncul pasca pemberian vaksinasi Covid-19 atau KIPI merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan.

“Untuk itu, jika muncul KIPI itu adalah sesuatu yang wajar,” ucapnya.

Namun, derajat efek samping dari vaksinasi, sebab KIPI memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang, ada yang bereaksi ringan hingga berat.

Penanganan KIPI pada anak

  • Reaksi ringan

Reaksi ringan setelah divaksinasi antara lain demam dan nyeri di lokasi suntikan. Apabila muncul reaksi ringan setelah anak mendapatkan vaksinasi, maka diimbau segera beristirahat dengan cukup.

Efek samping vaksin anak yang ringan, umumnya mereka mengalami demam, dan dianjurkan untuk segera minum obat sesuai dosis dan cukup minum air putih.

Baca juga: Mengenal KIPI Vaksin Covid, Gejala Setelah Vaksinasi hingga Cara Mengatasi

Kalau ada nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan tangan dan kompres dengan air dingin.

  • Reaksi berkepanjangan

Sementara itu, jika terjadi demam setelah 48 jam penyuntikan vaksinasi, anak harus segera isolasi mandiri dan melakukan tes Covid-19.

Jika keluhan tidak berkurang, maka bisa menghubungi nomor kontak petugas kesehatan yang tertera di kartu vaksinasi atau fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat.

"Mengantisipasi terjadinya KIPI, Komnas KIPI juga telah menetapkan contact center yang bisa dihubungi jika ada keluhan dari penerima vaksinasi,” tutur Hindra.

Perlu diketahui, fasyankes dapat melaporkan ke Puskesmas, lalu dari Puskesmas maupun RS akan melaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota atau bisa melalui laman keamananvaksin.kemkes.go.id.

Apabila memang terjadi efek samping serius atau KIPI, maka pasien akan menerima perawatan medis dan seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data yang dihimpun, persentase KIPI vaksin anak yang serius berdasarkan kelompok usia sebagai berikut:

  • Kelompok usia 31-45 tahun, jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus KIPI serius
  • Kelompok usia 18-30 tahun, jumlah laporan KIPI sebanyak 97 kasus KIPI serius
  • Kelompok usia di atas 59 tahun, jumlah laporan KIPI sebanyak 77 kasus KIPI serius
  • Kelompok usia 46-59 tahun, jumlah laporan KIPI sebanyak 68 kasus KIPI serius
  • Kelompok usia 12-17 tahun, jumlah laporan KIPI sebanyak 19 kasus KIPI serius
  • Kelompok usia 6-11 tahun, jumlah laporan 1 kasus KIPI serius.

Baca juga: Kapan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dilaksanakan? BPOM: Keputusan Ada di Kemenkes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com