“Realitas angka-angka (kasus kematian akibat resistensi antimikroba) ini mengartikan kebutuhan mendesak dan kritikal untuk meningkatkan sumber daya dasar-dasar pengendalian infeksi. Di banyak lokasi, ini terkait dengan air, sanitasi, higienitas,” ujar peneliti di London School of HygieneTropical Medicine, Inggris Clare Chandler.
Untuk diketahui, penyebab resitensi antimikroba ini, bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik ini dianggap sebagai satu di antara ancaman terbesar yang dihadapi dunia medis.
Pasalnya, penggunaan jenis obat yang berlebihan ini telah menyebabkan resistensi antimikroba meluas, sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi penyakit umum seperti sepsis serta pneumonia semakin sulit untuk diobati.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen dari kematian karena AMR yang ditemukan merupakan kasus resistensi antibiotik beta-lactam seperti penisilin dan fluoroquinolones.
Baca juga: Penjualan Bebas dan Konsumsi Antibiotik Berlebihan Tingkatkan Risiko Resistensi Antimikroba
Di antara bakteri yang terkait dengan infeksi yang resisten terhadap obat, terdapat bakteri Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus aureus.
Patogen ini, kata mereka dapat menyebabkan infeksi berbahaya dalam perawatan kesehatan pada orang yang sistem imunnya lemah.
“Kami tidak terkejut karena kami tahu berapa banyak jenis obat ini yang telah diresepkan di klinik-klinik,” papar Naghavi.
Dia menambahkan, negara maju perlu mengurangi praktik meresepkan antibiotik dan mengembangkan lebih banyak vaksin untuk penyakit yang menular agar mencegah dampak resistensi antimikroba yang lebih meluas.
Selain itu, mengurangi pemberian antibiotik pada ternak, memastikan kebersihan di rumah sakit dan memperbaiki pengawasan resistensi antimikroba, dianggap sebagai kunci utama pengendaliannya.
Baca juga: 6 Strategi Turunkan Angka Resistensi Antimikroba di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.