Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ivan Gunawan Rawat 2 Boneka seperti Anak Sendiri, Psikolog: Igun Sehat Jiwa

Kompas.com - 30/12/2021, 14:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembawa acara sekaligus desainder ternama Indonesia, Ivan Gunawan membuat masyarakat heboh karena pengakuannya yang memperlakukan dua boneka bayi seperti anak sendiri.

Kehebohan warganet ini mulai terjadi setelah unggahan konten video terbaru di channel YouTube Boy William. Dalam video tersebut, Ivan Gunawan atau yang akrab disapa Igun ini memperkenalkan kedua boneka yang sudah dianggapknya seperti anak sendiri.

Kedua boneka yang ditegaskan sebagai anak Ivan Gunawan itu berulang kali diakui sebagai bayi atau anaknya, diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan.

Setelah diperkenalkan dengan kedua boneka itu, Boy pun berulang kali mempertanyakan apakah Igun sadar bahwa kedua bayi atau anaknya itu adalah sebauh boneka.

Tetapi, berulang kali pula Igun menegaskan bahwa keduanya bukan boneka. Miracle dan Marvelous adalah anaknya, dan Igun memperlakukan serta merawat keduanya layaknya bayinya sungguhan, sembari menggendong Miracle dengan hati-hati dan penuh kasih sayang.

Boy William pun mempertanyakan kesadaran dan keseriusan Igun menganggap dua boneka itu sebagai anaknya.

"Aku cuma berharap kamu tidak gila," kata Boy memperingatkan.

"Aku bagi-baik saja," tegas Igun.

Baca juga: Boneka Dinosaurus Ikut Perjalanan NASA ke ISS, untuk Apa?

 

Pertanyaan Boy William tentang boneka Ivan Gunawan yang berulang kali ditanyakan pun, membuat Igun menunjukkan raut wajah yang kesal dan ia pun menegaskan bahwa dirinya tidak gila.

"Enggak, aku masih sadar kok. Banyak orang yang bilang, katanya aku stres, halu, (tapi aku) enggak (halu)," tegas Igun.

Melihat perilaku dan kasih sayang Ivan Gunawan kepada boneka yang dirawat dan dianggap sebagai bayi atau anaknya sendiri ini, menimbulkan pertanyaan bagaimana psikolog menilai situasi ini?

Untuk menilai prilaku yang dilakukan Ivan Gunawan secara psikologisnya, Kompas.com menghubungi 2 ahli psikolog berbeda. Berikut penilaian mereka terhadap situasi yang dialami oleh Igun ini.

Ivan Gunawan sehat Jiwa

Eunike Sri Tyas Suci dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya mengatakan bahwa dalam penyampaian dan juga apa yang sedang ia lakukan terhadap dua boneka yang dianggap dan diperlakukan seperti anak sendiri itu, Ivan Gunawan jelas masih dalam keadaan sehat jiwa.

"Ivan sehat jiwa, tidak mengalami gangguan," kata Tyas kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

"Dia (Ivan Gunawan) hanya melakukan personifikasi boneka bayi seolah-olah bayu sungguhan. Bonekanya bagus banget," tambah Tyas.

Baca juga: Boneka Menyeramkan Ini Ungkap Postur Tubuh Pekerja Kantoran 20 Tahun Mendatang

Ivan Gunawan Instagram @ivan_gunawan Ivan Gunawan

Hanya saja, kata Tyas, untuk Ivan Gunawan sendiri memang mempunyai karakter feminim tentang caring others yang lebih dibandingkan pria lainnya, ini juga termasuk terhadap bayi.

"Sebetulnya dia bisa adopsi bayi sungguhan, tapi mungkin tidak siap dengan konsekuensi dan komitmen membesarkan anak (kalau tidak menikah akan terasa amat berat dan menyita waktu)," jelasnya.

Hal ini juga ditambahkan oleh Psikolog Sosial asal Solo, Hening Widyastuti saat dihubungi terpisah.

Menurut Hening, ada naluri alamiah rasa kasih sayang lebih yang dimiliki oleh Ivan Gunawan.

"Kasus Igun, secara psikologis ada naluri alamiah dalam dirinya berkaitan degan rasa kasih sayang untuk memiliki keturunan," kata Hening.

Hening menilai, situasi real saat ini yang sedang dihadapi oleh Igun adalah keinginan yang sangat kuat untuk menikah dan memiliki momongan, tetapi kenyataanya sampai saat ini kedua hal itu belum terjadi atau terlaksanakan.

Sehingga, keinginan kuat untuk membina rumah tangga dan memiliki momongan, membuat rasa kasih dan sayang yang sangat besar tidak bisa tersalurkan sesuai keinginannya.

Baca juga: Kisah Jenazah Wanita Cantik dan Boneka CPR Pertama di Dunia

"Kenapa Igun memilih boneka beliau masih berpikir kalo bayi sungguhan konsekuensinya terlalu besar dan mungkin belum siap secara mental..secara materi mungkin ada akan tetapi secara psikologis agak berat masih ada rasa takut dengan pembicaraan banyak orang," ujarnya.

Lebih lanjut, Hening menambahkan, boneka yang diangkat mungkin hanya sesaat saja temporer sifatnya dengan cara seperti ini Igun bisa menyalurkan rasa kasih dan sayangnya untuk seorang bayi atau anak, tanpa memikirkan konsekuensi beratnya bila dibandingkan dengan bayi sungguhan.

"Bila bosan ya sudah tidak apa-apa," kata dia.

"Hal yang dilakukan Igun kemungkinan besar temporer (sementara) sifatnya," imbuhnya.

Senada dengan Hening, Tyas mengatakan, mempunyai boneka mungkin bagi Ivan cukup mampu menyalurkan kebutuhan afeksinya dan kepedulian atau kasih saya dia kepada anak.

"Dengan kesibukannya yang luar biasa, maka kehadiran "baby" ini tidak akan mengganggunya karena tidak ada komitmen seperti kalau adopsi baby sungguhan atau adopsi anjing," jelas Tyas.

Baca juga: Telan Boneka, Ular Piton Berukuran 2 Meter Harus Dioperasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com