Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Penis Berduri, Bagaimana Kumbang Kacang Jantan Kawin?

Kompas.com - 25/12/2021, 17:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Oleh karenanya, ketika perkawinan berlangsung kumbang jantan dan betina tampaknya terkunci satu sama lain di mana Doughety menyebutnya sebagai "perlombaan senjata seksual."

Para peneliti percaya, bahwa kerusakan yang disebabkan oleh kumbang jantan memaksa kumbang betina untuk berevolusi dengan menumbuhkan lapisan vagina yang lebih tebal.

“Karena sangat berbahaya, jika terjadi perubahan yang cepat. Betina yang tidak terlalu terluka (saat kawin) memiliki lebih banyak keturunan," ungkap Dougherty.

Baca juga: Tak Mau Langsung Kawin, Hamster Betina Harus Mengenal Aroma Jantan Lebih Dulu

Penis berduri digunakan untuk memperbanyak keturunan

Patty Brennan, ahli biologi di Mount Holyoke College menjelaskan sama seperti ular, ujung runcing penis yang berduri dapat membantu jantan bertahan dengan betinanya saat kawin sehingga meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi.

Di samping itu, ujung runcing ini tampaknya menyuntikkan bahan kimia ke betina, yang mungkin memengaruhi perilakunya.

"Seperti pada lalat buah, (duri) ini mungkin memengaruhi betina untuk bertelur lebih banyak," papar Dougherty.

Di sisi lain, tim peneliti menemukan bahwa perubahan evolusioner tidak hanya terjadi pada satu populasi kumbang, tetapi di beberapa populasi.

Faktanya, menurut laporan Marlowe Hood di Agence France Presse, spesies kutu busuk jantan juga menggunakan penis yang tajam untuk kawin.

Perkawinan hewan traumatis lainnya dilakukan laba-laba dan belalang yang akan memangsa pasangannya saat kawin.

Dougherty menambahkan, hingga kini masih belum jelas kondisi seperti apa yang mendorong terjadinya evolusi perkawinan pada hewan-hewan tersebut.

Baca juga: Terkenal dengan Sengatannya, Bagaimana Ubur-ubur Kawin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com