Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Daryono, S.Si., M.Si.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG

Mengenali Jalur Sesar Pembangkit Gempa Laut Flores

Kompas.com - 21/12/2021, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hal ini menunjukkan bahwa hingga saat ini, di sekitar lokasi pusat gempa masih terjadi proses rilis energi. Terekamnya banyak gempa susulan membuktikan bahwa sebaran stasiun seismik BMKG di sekitar pusat gempa sudah cukup baik sehingga gempa kecil pun dapat tercatat dengan baik.

Baca juga: 6 Fakta Gempa Bumi NTT, dari Potensi Tsunami hingga Gempa Susulan

Hasil kendali mutu (quality control) pengolahan data gelombang gempa di BMKG menunjukkan bahwa gempa susulan terkecil memiliki magnitudo 1,0 dan magnitudo terbesar 5,4.

Jalur Sesar

Sebagai langkah awal upaya identifikasi jalur sesar aktif pembangkit gempa Flores magnitudo 7,4, maka Tim Kajian BMKG mencoba untuk mengidentifikasi keberadaan jalur sesar aktif tersebut.

Data yang digunakan dalam kajian adalah waktu tiba gelombang P dan S dari jaringan stasiun seismik BMKG yang terpasang di Laut Flores dan sekitarnya yang kemudian diolah untuk mendapatkan parameter hiposenter gempa yang lebih akurat.

Untuk memperoleh posisi hiposenter yang dapat diinterpretasikan lebih lanjut, maka dilakukan relokasi hiposenter menggunakan metode Double-Difference (Waldhauser dan Ellsworth, 2000) melalui perangkat lunak HypoDD (Waldhauser, 2001) dengan model kecepatan gelombang seismik 1-D CRUST1.0 (Laske dkk., 2013) untuk merelokasi posisi hiposenter gempa-gempa susulan tersebut.

Hasil relokasi hiposenter gempa yang dilakukan akhirnya menghasilkan kluster seismisitas yang secara mengejutkan secara spasial membentuk pola memanjang berarah Barat Baratlaut (BBL) – Timur Tenggara (TTG).

Supendi et al. (2021) in Prep. Jalur sesar gempa laut Flores

Ujung paling barat kluster seismisitas gempa susulan ini, berada tepat di Pulau Pasimarannu yang terletak di sebelah selatan dari ujung selatan jalur Sesar Selayar, sedangkan ujung timur sebaran seismisitas berada di laut di sebelah tenggara Pulau Kalaotoa. Sehingga wajar jika kerusakan akibat gempa terkonsentrasi di Kepulauan Selayar.

Dengan pola orientasi sesar tersebut yang kemudian dikaitkan dengan besaran parameter sesarnya, maka dapat dinyatakan bahwa “sesar baru” yang sudah teridentifikasi berdasarkan data gempa BMKG, diklasifikasikan sebagai sesar geser menganan (dextral strike-slip fault).

Sebaran hiposenter gempa susulan hasil monitoring BMKG terbukti memberi petunjuk awal dalam mengungkap keberadaan rekahan (rupture) baru yang merupakan cerminan jalur sesar aktif pemicu gempa Flores.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gempa yang terjadi di Laut Flores magnitudo 7,4 dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang diinterpretasikan sebagai sesar aktif “baru”.

Interpretasi terkait aktivitas sesar sebagai penyebab gempa ini diperkuat dengan rekaman gelombang gempa (seismogram) yang tercatat di stasiun-stasiun seismik BMKG dan menunjukkan kehadiran gelombang shear (S) yang sangat jelas dan nyata.

Baca juga: Mengapa Gempa NTT Terasa hingga Makassar? Ini Penjelasan Pakar

Gempa Laut Flores kemarin merupakan peringatan penting yang harus kita pahami bersama, bahwa di wilayah Indonesia ternyata masih ada sumber gempa sesar aktif yang mampu membangkitkan gempa kuat dan merusak serta dapat memicu tsunami, akan tetapi belum dikenali dan terpetakan sumbernya.

Untuk itu kegiatan identifikasi sumber gempa sesar aktif dan pemetaannya harus terus digalakkan. Identifikasi yang dilakukan tidak hanya untuk sesar aktif yang terdapat di daratan saja tetapi juga sesar aktif yang terdapat di dasar laut. Perlu ada kerjasama antar lembaga dan perguruan tinggi serta didukung pendanaan yang cukup.

Seringnya wilayah Indonesia dilanda gempa dan tsunami adalah risiko yang harus dihadapi oleh kita semua sebagai masyarakat yang tinggal dan hidup di pertemuan batas lempeng tektonik dan kaya sesar aktif. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, inilah risiko yang harus kita terma dan harus dihadapi bersama.

Apakah dengan hidup berdekatan dengan jalur sumber gempa aktif lantas harus selalu dicekam rasa ketakutan? Tidak perlu. Karena dengan mewujudkan upaya mitigasi gempa dan tsunami yang kongkret maka kita dapat meminimalkan risiko bencana sekecil mungkin, sehingga kita masih dapat hidup aman dan nyaman meskipun tinggal di daerah rawan bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com