Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Daryono, S.Si., M.Si.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG

Mengenali Jalur Sesar Pembangkit Gempa Laut Flores

Kompas.com - 21/12/2021, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI Selasa, 14 Desember 2021 pukul 10.20.23 WIB kita dikejutkan dengan peristiwa gempa besar (major earthquake) dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang Laut Flores dan sekitarnya.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, episenter gempa ini terletak pada koordinat 7,59 LS - 122,24 BT tepatnya di laut pada jarak 112 km arah barat laut Kota Larantuka, NTT, dengan kedalaman hiposenter 10 km.

Gempa ini menimbulkan kerusakan ratusan bangunan rumah warga dan menyebabkan beberapa orang menderita luka-luka di Kabupaten Kepulauan Selayar. Di NTT, dampak gempa berupa guncangan sangat kuat dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata dalam skala intensitas III – IV MMI.

Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi berpotensi tsunami, sehingga BMKG segera mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan tingkat ancaman “waspada” dengan estimasi ketinggian tsunami kurang dari 50 cm di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

Baca juga: Update Gempa Bumi Larantuka NTT, Sudah 505 Kali Susulan hingga Hari Ini

Peringatan dini tsunami BMKG ini dinilai akurat karena tsunami kecil terkonfirmasi pada catatan Tide Gauge yang dioperasikan Badan Informasi Geospasial (BIG). Tsunami terdeteksi setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, di Nusa Tenggara Timur.

Oleh karena tsunami yang terjadi tidak berdampak destruktif, selanjutnya peringatan dini tsunami diakhiri (bukan dicabut) pada pukul 12.27 WIB.

Tanda Tanya

Gempa Flores yang terjadi menimbulkan beberapa keunikan dan tanda tanya bagi para ahli kebumian kita terkait dengan lokasi sumber gempa dan mekanisme sumbernya.

Pertama, episenter gempa ini cukup unik karena tidak terletak pada jalur sesar yang sudah terpetakan sebelumnya.

Jika kita mencermati peta tektonik sumber gempa di Laut Flores, di wilayah tersebut terdapat setidaknya 8 segmen sesar aktif, yaitu Sesar RMKS (Rembang, Madura, Kangean, Sakala), Sesar Naik Lombok-Sumbawa, Sesar Naik Flores Barat, Sesar Naik Flores Tengah, Sesar Naik Flores Timur, Sesar Naik Wetar, Sesar Selayar Barat, dan Sesar Selayar Timur.

Akan tetapi gempa yang terjadi kemarin tidak terletak pada jalur sesar aktif yang sudah terpetakan tersebut.

Kedua, pusat gempa Flores ini terletak di zona seismisitas yang relatif rendah berdasarkan peta seismisitas regional periode 2009-2021, sehingga para ahli selama ini tidak pernah menaruh curiga dan menduga bahwa di lokasi ini sebenarnya terdapat sumber gempa potensial.

Ketiga, mekanisme sumber gempa Flores yang terjadi ternyata jenisnya sesar geser (strike slip fault), padahal zona Laut Flores sagat populer dengan sumber gempa Sesar Naik Flores dengan mekanismenya yang naik (thrust fault).

Sehingga, meskipun pusat gempa kemarin terletak dekat jalur Sesar Naik Flores, pembangkit gempa ini bukan Sesar Naik Flores. Sesar Naik Flores dicirikan dengan mekanismenya yang naik, sedangkan gempa yang terjadi mekanismenya geser.

Mengingat sumber pembangkit gempa ini masih menyimpan misteri dan belum terpetakan, maka hal ini menjadi tantangan kita untuk mengungkap dan memetakannya untuk melengkapi peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia yang sudah ada.

Hingga hari Senin 20 Desember 2021 pukul 7.00 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi gempa susulan (aftershock) sebanyak 896 kali. Jika mencermati aktivitas gempa Laut Flores ini, tampak produktivitas gempa susulan yang terjadi sangat banyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com