Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Varian Omicron Sangat Cepat Menyebar, Kini Sudah Ditemukan di 89 Negara

Kompas.com - 19/12/2021, 20:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian B.1.1.529 atau dikenal dengan varian Omicron telah diidentifikasi setidaknya di 89 negara, termasuk Indonesia yang telah menemukan tiga kasus Covid-19 akibat varian ini.

WHO menyebut, lonjakan jumlah kasus ini meningkat dua kali lipat dalam satu hingga tiga hari terutama pada penularan komunitas.

"Omicron menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi, tetapi belum jelas apakah ini karena kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, peningkatan penularan atau kombinasi keduanya," ujar WHO seperti dilansir dari The Guardian, Sabtu (18/12/2021).

Baca juga: Kasus Varian Omicron di Indonesia Bertambah, Ketahui 5 Gejalanya

Sebelumnya, WHO telah menetapkan Omicron sebagai variant of concern (VoC) pada 26 November lalu, segera setelah varian pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Akan tetapi, hingga kini banyak informasi yang belum diketahui tentang bagaimana virus cepat menyebar atau keparahan penyakit yang diakibatkannya.

“Data keparahan klinis soal varian Omicron masih terbatas. Lebih banyak data diperlukan untuk memahami gambaran keparahan dan bagaimana tingkat keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi, serta kekebalan yang sudah ada sebelumnya,” ungkap WHO.

Lebih lanjut, WHO juga mencatat bahwa belum ada bukti kuat terkait efektivitas vaksin Covid-19 yang ada saat ini untuk melawan varian virus baru itu.

"Data yang tersedia masih terbatas, dan tidak ada bukti peer-review, tentang kemanjuran atau efektivitas vaksin hingga saat ini terhadap varian Omicron,” lanjutnya.

Dengan adanya lonjakan kasus terkonfirmasi varian Omicron, WHO memperingatkan bahwa penyebarannya begitu cepat, sehingga rumah sakit maupun tenaga medis dikhawatirkan akan kewalahan.

“Rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat, dan mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan banyak sistem perawatan kesehatan kewalahan,” papar WHO.

Baca juga: 5 Fakta Varian Omicron yang Sudah Masuk ke Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com