KOMPAS.com - Penyakit kardiovaskular (CVDs), termasuk penyakit jantung, adalah pembunuh utama di dunia. Penyakit ini menyebabkan satu dari setiap tiga kematian.
Penyebab serangan jantung dan stroke biasanya merupakan kombinasi beberapa faktor risiko, seperti konsumsi tembakau, pola makan yang tidak sehat dan obesitas, kurang aktivitas fisik dan konsumsi alkohol, hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol yang tinggi.
Menghindari faktor risiko tersebut dan menerapkan pola hidup sehat dapat membantu mencegah penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Dilansir dari World Health Organization (WHO), berikut adalah cara menjaga kesehatan jantung:
Pola makan yang baik untuk kesehatan jantung terdiri dari kombinasi makanan yang beragam, mulai dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian hingga kacang-kacangan. Kurangi konsumsi daging asin seperti ham, bacon, tocino , sosis, hotdog, serta makanan asin seperti ikan kering.
Gunakan jus calamansi dan cuka untuk membumbui makanan, alih-alih menggunakan bumbu bernatrium tinggi seperti kecap, kecap ikan, dan saus tomat. Hindari juga konsumsi makanan olahan, kalengan, dan cepat saji.
Kurangi atau ganti makanan manis seperti donat, cookies, dan sejenisnya dengan buah dan sayuran segar. Untuk minuman, ganti soda dan jus manis dengan air mineral.
Kegemukan dan obesitas didefinisikan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih dari 25. Obesitas sentral atau adipositas juga ditandai dengan lingkar pinggang tinggi lebih dari 80 cm untuk wanita dan lebih dari 90 cm untuk pria.
Baca juga: Wali Kota Bandung Oded Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung, Waspadai 5 Gejala Peringatannya
Lingkar pinggang yang besar menunjukkan lebih banyak lemak intra-abdomen yang dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Untuk itu, cobalah mengurangi 500 kkal dalam makanan harian. Ini akan membantu menurunkan berat badan rata-rata sekitar setengah hingga hampir satu kilogram dalam seminggu.
Tingkat ktivitas fisik berkontribusi pada tekanan darah, peningkatan kadar kolesterol dan lipid darah lainnya, serta berat badan. Beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak sama sekali melakukannya.
Orang yang tidak aktif dapat memulai dengan sedikit aktivitas fisik (bahkan sebagai bagian dari aktivitas normal sehari-hari) dan secara bertahap meningkatkan durasi, frekuensi, dan intensitas.
Orang dewasa direkomendasikan untuk melakukan, setidaknya, 150 menit aktivitas fisik sedang, seperi jalan cepat, menaiki tangga, menari, berkebun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung ringan.
Baca juga: Walikota Bandung Mang Oded Meninggal, Begini Pertolongan Pertama Serangan Jantung
Penggunaan tembakau dan paparan asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan jantung. Berhenti menggunakan tembakau adalah langkah besar untuk meningkatkan kesehatan jantung serra mendapatkan manfaat kesehatan langsung dan jangka panjang, termasuk hidup hingga 10 tahun lebih lama.
Setelah satu tahun berhenti merokok, risiko penyakit jantung turun menjadi sekitar setengah dari perokok. Kemudian, 15 tahun setelah berhenti, risiko penyakit jantung sama dengan yang bukan perokok.
Konsumsi alkohol telah dikaitkan dengan lebih dari 200 penyakit dan kondisi cedera, salah satunya adalah penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu, menghindari konsumsi alkohol adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.