Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Isap Serbuk Sari, Spesies Lebah Ini Berevolusi Makan Daging

Kompas.com - 29/11/2021, 16:01 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Sebagian besar lebah makan serbuk sari dan nekstar. Tapi tahukah Anda jika ada spesies tertentu lebah ternyata telah berevolusi untuk memakan daging.

Mengapa bisa demikian?

Untuk lebih memahami perubahan ekstrim pada pola makan ini, ilmuwan di University of California-Riverside, Colombia University dan Cornell University mempelajari bakteri usus dari lebah bangkai di Kosta Rika.

Dalam studinya, para peneliti membuat 16 umpan terbuat dari ayam mentah yang digantungkan sekitar 1,5 meter di atas tanah. Untuk mencegah datangnya semut, peneliti melapisi tali umpan dengan petroleum jelly.

Baca juga: Lindungi dari Parasit, Lebah Madu Terapkan Social Distancing

Peneliti lantas mengumpulkan total 159 lebah yang terdiri dari lebah pemakan serbuk sari dan daging serta lebah pemakan serbuk sari dan nektar saja.

Mengutip CNN, Minggu (28/11/2021) hanya ada tiga spesies lebah pemakan daging di dunia yang telah berevolusi untuk mendapatkan protein secara ekslusif dari bangkai. Lebah-lebah ini hanya hidup di hutan hujan tropis.

Namun ada pula spesies lebah lain yang punya kemampuan untuk mengonsumsi bangkai bila tersedia tetapi juga masih mencari serbuk sari dan nektar.

Setelah mempelajari mikrobioma lebah dengan mengekstraksi DNA dari perut mereka, peneliti menemukan bahwa lebah bangkai rupanya telah kehilangan beberapa mikroba inti yang dimiliki sebagian besar lebah dan mengembangkan usus yang lebih asam.

Sebagai perbandingan, usus lebah madu dan lebah tanpa sengat memiliki lima mikroba inti yang tak berubah dan telah dipertahankan sejak 80 juta tahun lalu.

"Mikrobioma lebah bangkai diperkaya dengan bakteri yang menyukai asam, yang merupakan bakteri baru yang tak dimiliki kerabat lebah mereka yang lain," kata Quinn McFrederick, penulis studi ini.

Bakteri-bakteri ini menurutnya mirip dengan yang ditemukan pada burung nasar, hyena, dan hewan lain yang memakan bangkai.

"Kemungkinan bakteri berfungsi untuk membantu melindungi lebah-lebah ini dari patogen yang muncul di bangkai," jelas McFrederick.

Salah satu bakteri yang bisa ditemukan pada lebah bangkai adalah Lactobacillus yang ada dalam banyak makanan fermentasi manusia. Peneliti juga menemukan Carnobacterium yang berhubungan dengan pencernaan daging.

Baca juga: Pikat Serangga, Bunga Semprotkan Aroma Wangi Saat Lebah Mendekat

Menariknya, meski lebah bangkai memakan daging tapi madu yang dihasilkan masih manis dan dapat dimakan.

"Mereka menyimpan daging di ruang khusus di sarangnya yang tertutup selama dua minggu sebelum mereka memakannya. Ruang itu terpisah dari tempat madu disimpan," kata Jessica Maccaro, mahasiswa doktoral di UC Riverside yang juga ambil bagian dalam studi ini.

Studi dipublikasikan di jurnal mBio yang diterbitkan oleh American Society for Microbiology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com