Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Super-Immunity, Kekebalan Super yang Dimiliki Penyintas Covid-19

Kompas.com - 26/11/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Respons kekebalan penyintas Covid-19 atau pasien Covid-19 yang sudah sembuh akan bertambah lebih kuat setelah divaksinasi.

Sebagai perbandingan, setelah penyintas Covid-19 mendapat dosis pertama vaksin, antibodinya setara dengan orang yang mendapat vaksin lengkap dan tidak pernah terinfeksi.

Respons kekebalan yang dimiliki penyintas Covid-19 ini disebut super-immunity (kekebalan super) atau oleh para ilmuwan disebut hybrid immunity (kekebalan hibrida).

Ini merupakan teka-teki Covid-19 yang masih diselidiki oleh para ilmuwan.

Baca juga: Covid Eropa Melonjak, WHO Singgung Rasa Aman Palsu dari Vaksin

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) pun telah mengeluarkan ringkasan tentang Covid super-immunity dari hybrid antibodi.

Dalam laporan yang diterima Kompas.com, Rabu (24/11/2021), Kemenkes menjelaskan,
super-immunity (hybrid immunity) adalah kekebalan terbentuk dari kombinasi antibodi yang didapat seseorang dari infeksi alami dan vaksinasi.

Dalam laporannya, infeksi virus corona SARS-CoV-2 dapat meningkatkan respons imun.

Ada 4 kombinasi dominan respons imun yang terdeteksi, yakni:

  •  IgG
  • Memory B cells
  • T celss
  • IgA

Menariknya, keempat respons imun itu masih terdeteksi hingga 6 bulan pasca infeksi.

Dikutip dari Nature, 14 Oktober 2021, para peneliti telah memperhatikan sifat unik respons vaksin terhadap penyintas Covid-19.

"Kami melihat, kadar antibodi penyintas Covid-19 lebih tinggi dari orang yang divaksin lengkap," kata Rishi Goel, ahli imunologi dari Universitas Pennsylvania di Philadelphia yang mempelajari super-immunity atau hybrid immunity.

Dalam studi awal hybrid immunity pada penyintas Covid-19 ditemukan, bagian darah mereka yang mengandung antibodi lebih mampu menetralkan varian virus corona yang bisa menghindari respons imun. Tim ilmuwan membandingkannya dengan individu yang belum pernah terinfeksi tapi sudah vaksin.

Misalnya seperti varian Beta dan virus corona lain yang disebut lebih kebal dan mampu menghindari antibodi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com