Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Tadi Malam Puncak Hujan Meteor Leonid | Sungai Terlebar di Dunia

Kompas.com - 19/11/2021, 07:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Puncak hujan meteor Leonid dengan intensitas maksimum 11-14 meteor per jam yang menghiasi langit tengah malam tadi menjadi salah satu berita populer Sains.

Selain itu, dalam studi terbaru ilmuwan mengungkap fosil palsu bisa menyesatkan upaya pencarian bukti kehidupan di Mars.

Berita tentang kapan harus mewaspadai gangguan kesehatan mental dalam diri sendiri turut menjadi artikel populer lainnya.

Berita populer terakhir adalah tentang sungai terlebar di dunia yang luasnya bisa setara Jerman.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (18/11/2021) hingga Jumat (19/11/2021) pagi.

Puncak hujan meteor leonid semalam

Leonid adalah hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteornya berada di konstelasi Leo.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, meteor Leonid berasal dari sisa debu komet 55P/Temple-Tuttle.

Komet 55P/Temple-Tuttle ini mengorbit Matahari dengan periode 33,3 tahun.

Menurut Andi, hujan meteor Leonid ini merupakan salah satu di antara beberapa hujan meteor lain yang dinantikan setiap tahun, selain Geminid, Lyrid, Perseid dan Orionid.

Hal ini dikarenakan, intensitas maksimum hujan meteor ini berkisar 11-14 meteor per jam untuk wilayah Indonesia dikarenakan ketinggian titik radian saat transit bervariasi mulai 52-69 derajat.

Fenomena hujan meteor Leonid ini aktif sejak 6 November hingga 30 November dan intensitas maksimumnya terjadi pada 19 November pukul 04.15 WIB, 05.15 WITA, 06.15 WIT.

Selengkapnya baca di sini:

Puncak Hujan Meteor Leonid Jangan Lewatkan Malam Ini, Bisa 11-14 Meteor Per Jam

Fosil bisa sesatkan pencarian bukti kehidupan di Mars

Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan mengungkapkan bahwa fosil palsu bisa menyesatkan upaya pencarian bukti kehidupan di Mars.

Misi-misi yang dilakukan di planet Mars saat ini, dilakukan robot penjelajah dengan mencari tanda-tanda kehidupan purba.

Namun, studi mengungkapkan bahwa misi pencarian bukti kehidupan purba di Mars bisa tertipu oleh spesimen mirip fosil yang tercipta dari proses kimia.

Dilansir dari Phys, Kamis (18/11/2021), batuan di Mars mungkin saja mengandung berbagai jenis endapan non-biologis yang dapat tampak mirip dengan jenis fosil yang mungkin ditemukan jika planet merah ini pernah memiliki kehidupan di masa lalu.

Selengkapnya baca di sini:

Ilmuwan: Pencarian Bukti Kehidupan di Mars Bisa Tertipu Fosil Palsu, Kok Bisa?

Kapan harus waspada punya gangguan kesehatan mental?

Gangguan kesehatan mental bisa menyerang siapapun dan kapanpun. Sehingga, setiap orang atau individu harus mulai sadar dan mawas diri untuk mencegah risiko buruk akibat gangguan kesehatan mental yang terjadi.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Dr Celestinus Eigya Munthe menjelaskan, masalah kesehatan jiwa di Indonesia terkait dengan masalah tingginya prevalensi orang dengan gangguan jiwa.

Untuk saat ini, Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 4 penduduk, yang artinya sekitar 20 persen populasi di Indonesia mempunyai potensi masalah gangguan jiwa.

"Ini masalah yang sangat tinggi karena 20 persen dari 250 juta jiwa secara keseluruhan potensial mengalami masalah kesehatan jiwa," kata Celestinus seperti dikutip Kompas.com dari laman Sehat Negeriku oleh Kementerian Kesehatan RI, (7/10/2021).

Selengkapnya baca di sini:

Kapan Harus Waspada Punya Gangguan Kesehatan Mental dalam Diri Sendiri?

Sungai terlebar di dunia dengan luas hampir sebesar Jerman

Sungai terlebar di dunia adalah Sungai Amazon. Sungai Amazon tidak hanya menjadi salah satu sungai terpanjang di dunia, tetapi juga sungai paling lebar.

Dilansir dari Universe Today, Sungai Amazon ketika musim panas tetap menjadi sungai terlebar di dunia. Pada musim panas, titik terlebar Sungai Amazon adalah 11 kilometer. Sedangkan ketika sedang musim hujan, lebar sungai ini bisa mencapai 40 kilometer.

Jika kamu masih kesulitan membayangkan luas area yang dialiri sungai Amazon, berikut adalah perbandingannya berdasarkan luas wilayah.

Ketika musim panas atau ketika luas paling kecil, sungai Amazon memiliki luas permukaan sebesar 110.000 kilometer persegi. Luas tersebut setara dengan luas negara Kuba.

Ketika sedang musim hujan, luas permukaannya mencapai luas maksimal dengan angka 350.000 kilometer persegi. Luas ini hampir setara dengan luas negara Jerman.

Selengkapnya baca di sini:

Sungai Terlebar di Dunia, Luasnya Hampir Sebesar Negara Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com