5. Batasi waktu penggunaan gadget
Ponsel atau gadget sudah menjadi benda yang digenggam oleh hampir seluruh anak-anak saat ini.
Penggunaan gadget tersebut tidak hanya dilakukan ketika mereka akan belajar secara daring atau online saja, karena situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan belajar dari rumah. Tetapi, penggunaan gadget oleh anak-anak bisa lebih dari itu yakni untuk bermain di media sosial, bermain games dan lain sebagainya.
Penggunaan gadget yang berlebihan inilah yang membuat anak-anak cenderung bertambah malas untuk bergerak atau berolahraga, dan lebih suka rebahan saja.
Meskipun, kasus DM tipe-1 merupakan kasus yang paling banyak dijumpai pada anak-anak dan remaja, tetapi ada pula kecenderungan peningkatan kasus DM tipe-2 pada anak dengan faktor risiko obesitas, genetik dan etnik, serta riwayat DM tipe-2 di keluarga.
Baca juga: Benarkah Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi Covid-19?
"Nah, apalagi dengan kondisi pandemi sekarang ini, anak-anak lebih banyak makan cepat saji, tinggal pesan sambil duduk di hape, jarang beraktivitas fisik atau olahraga, risiko mereka (anak-anak dan remaja) mengalami obesitas dan diabetes juga. Ini yang banyak tidak disadari," kata dia.
Oleh karena itu, Aman menegaskan bahwa hal ini harus menjadi perhatian, karena diabetes sangat mempengaruhi kehidupan anak hingga masa yang akan datang. Sebab, diabetes merupakan salah satu dari jenis penyakit tidak menular (PTM) yang tidak dapat disembuhkan.
"Diabetes ini tidak bisa diobati, jadi anak-anak yang mendapati diabetes harus suntik insulin dan menjaga pola makan, serta gaya hidupnya seumur hidup," jelasnya.
Namun, dengan kontrol metabolik yang baik, anak dapat tumbuh dan berkembang selayaknya anak sehat lainnya.
Kontrol metabolik yang baik tersebut yaitu mengupayakan kadar gula darah dalam batas normal atau mendekati nilai normal tanpa menyebabkan anak malah kekurangan glukosa dalam darah.
Pengelolaan dilakukan dengan pemberian tatalaksana yang sesuai baik insulin maupun obat-obatan, pengaturan makan, olahraga, dan edukasi, serta pemantauan gula darah secara mandiri (home monitoring).
Baca juga: Terapi Pengobatan Pasien Diabetes, Cukup Dipakai Sekali Seminggu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.