KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat kain yang semula basah ujungnya saja, kemudian area basahnya bertambah lebar? Peristiwa itu termasuk gejala kapilaritas.
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair pada pembuluh atau pori-pori kecil. Kapilaritas terjadi akibat adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dengan dinding pembuluh atau dinding pori-pori. Gaya tersebut menyebabkan suatu permukaan zat cair menjadi tidak rata atau tidak sama.
Berikut ini yang termasuk gejala kapilaritas adalah:
Gejala kapilaritas pada pembuluh kayu membuat air dari dalam tanah bisa menyebar ke seluruh bagian tumbuhan hingga ke daun.
Gejala kapilaritas menyebabkan naiknya minyak tanah melalui sumbu. Hal inilah yang menyebabkan kompor bisa menyala. Sumbu kompor ini yang berfungsi sebagai dinding pembuluh.
Baca juga: Daftar Danau Terbesar di Dunia, Nomor 1 Memiliki Air Asin Seperti Laut
Kain atau tisu memiliki pori-pori yang rapat yang menyebabkan gejala kapilaritas terjadi. Inilah yang membuat air yang menggenang akan menyerap ke kain atau tisu.
Contoh gejala kapiler lainnya adalah air yang naik dan membuat dinding lembap saat musim hujan. Gejala kapilaritas yang satu ini merugikan karena akan membuat dinding rapuh dan berjamur.
Gejala kapilaritas pada dinding bisa dicegah atau diminimalisir dengan menambah jumlah semen pada adonan ketika membuat dinding. Hal ini akan membuat hasilnya lebih padat dan mampu mengurangi pori-pori.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.