Teknik penelitiannya sendiri berpusat pada DNA autosomal dalam fragmen genetik yang diekstraksi dari rambut.
Analisis tradisional melibatkan DNA spesifik dalam kromosom Y yang diturunkan dari garis pria atau DNA spesifik di mitokondria yang diturunkan dari ibu ke anak.
"Dengan metode baru kami, memungkinkan untuk membangun hubungan keluarga yang lebih dalam melalui sejumlah kecil DNA," kata Willerslev.
Baca juga: Siapa Leluhur Orang Asia Tenggara? Tes DNA Manusia Purba Menjawabnya
Berdasarkan sejarah, Sitting Bull yang memiliki nama Lakota Tatanka-Iyotanka, membantu menyatukan suku Sioux di Great Plains melawan orang kulit putih yang mengambil tanah suku serta pasukan militer AS yang mencoba mengusir penduduk asli Amerika dari wilayah mereka.
Dia memimpin prajurit asli Amerika yang menyapu bersih pasukan federal, dipimpin oleh George Custer pada Pertempuran Little Bighorn tahun 1876, yang sekarang menjadi negara bagian AS di Montana.
Terdapat dua situs pemakaman resmi untuk Sitting Bull, yaitu berada Fort Yates, Dakota Utara dan di Mobridge, Dakota Selatan.
LaPointe tidak yakin bahwa situs pemakaman di Fort Yates berisi sisa-sisa tubuh kakek buyutnya. Maka itu ia memilih mengidentifikasi di situs Mobridge.
Baca juga: Penemuan Mengubah Dunia: Tes DNA, Bermula dari Temuan Golongan Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.