Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ketinggian Berapa Kita Bisa Melihat Kelengkungan Bumi? Ini Kata Lapan

Kompas.com - 28/10/2021, 08:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin Anda pernah melihat gambar, baik foto maupun ilustrasi, yang menampakkan sisi lain dari bentuk bumi yang terlihat melengkung, karena bagian dari bentuk Bumi bulat.

Namun, pernahkan Anda memikirkan kapan atau pada ketinggian berapa penampakan bumi yang terlihat melengkung itu bisa Anda saksikan?

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, memang ada ketinggian minimal untuk kita dapat mengamati sisi lengkung Bumi.

Ketinggian minimal tersebut bisa diperhitungkan dengan rumus Daya Urai Reayleigh, yaitu kemampuan mata untuk memisahkan atau membedakan dua objek yang jaraknya berdekatan, sehingga terlihat menjadi dua benda yang terpisah satu sama lain.

Baca juga: Video Viral Bola Merah Diduga Meteor Jatuh di Aceh, Ini Kata Peneliti Lapan

Di mana di dalam rumus tersebut, terdapat panjang gelombang visual mata (5550 A, spektrum hijau), jarak dari pengamat ke ujung horison (meter atau km), dan diamater pupil manusia (4 mm jika tak berakomodasi, 8 mm jika berakomodasi maksimum).

Untuk diketahui, yang dimaksudkan dengan berakomodasi adalah alat bantu optik.

Uraian ini ditujukan untuk mengetahui tinggi kelengkungan Bumi minimum yang dapat dikenali oleh mata manusia dalam satuan meter atau kilometer.

Selain rumus Daya Urai Rayleigh, Andi berkata, untuk mengetahui ketinggian minimum melihat kelengkungan Bumi, digunakan juga rumus Jarak Horisun, Sudut Kerendahan Ufuk (dip) dan tinggi temberang.

Hasilnya ketinggian yang didapatkan juga berbeda antara pengamatan dengan dan tanpa akomodasi atau bantuan optik.

Ketinggian untuk melihat kelengkungan bumi

1. Ketinggian pengamatan dengan bantuan optik

Dengan perhitungan menggunakan ketiga rumus tersebut, maka diperoleh ketinggian minimum di atas permukaan Bumi agar dapat melihat kelengkungan Bumi yakni sebesar 111,7811 kilometer untuk mata berkomodasi maksimun, dengan ketinggian lengkungan sama dengan 111,7792 kilometer (1,7525 persen jari-jari ekuator Bumi).

Dengan begitu, ketinggian lengkungan ini sama dengan 99,99825 persen ketinggian tempat pengamat.

2. Ketinggian pengamatan tanpa bantuan optik

Sedangkan, untuk mata tak berkomodasi, tinggi minimum di atas permukaan Bumi adalah sekitar 234,5559 kilometer, dengan ketinggian lengkungan 234,5472 kilometer (3,677 persen jari-jari ekuator Bumi).

Artinya, ini agak sedikit berbeda dengan mata berakomodasi atau menggunakan alat bantu optik maksimum yakni ketinggian lengkungan Bumi sama dengan 99,99632 persen ketinggian pengamat.

"Jika kita melihat pada ketinggian lebih dari 234,5559 km, tentu akan dengan mudah melihat lengkungan Bumi dengan matate lanjang tanpa harus berakomodasi. Sedangkan, jika dibawah ketinggian 111,7811 km, akan sulit mengenali kelengkunga Bumi," jelasnya.

Menurut Andi, hal ini merupakan sesuatu yang unik karena ketinggian tempat pengamat di atas permukaan bumi dengan ketinggian lengkungan nyaris sama.

Baca juga: Analisis Magnet Bumi di Gempa Selatan Jawa Timur, Begini Kata BMKG

Ketinggian minimal pengamat agar dapat melihat kelengkungan Bumi dengan mata telanjang berada di sekitar lapisan ionosphere E region yaitu 95-130 kilometer dan F1 region atau sekitar 160 hingga 250 kilometer.

Andi berkata, dengan mengetahui ketinggian minimum untuk melihat engkungan Bumi ini, Anda juga harus tahu bahwa semaki bertambah ketinggian tempat pengamat, maka presentase ketinggian lengkungan terhadap tempat pengamat akan semakin kecil.

Ketinggian minimal pengamat ini masuh jauh di bawah ketinggian pada titik di lapisan ionosfer ketika Total Elelctron Content atau jumlah partikel elektron yang diterima permukaan Bumi, bernilai maksimum yang disebut Ionospheric Pierce Point (IPP).

Pada ketinggian IPP sebesar 350 kilometer, akan terlihat airglow atau pijaran udara dalam bentuk emisi cahaya lemah dapat terlihat di horison Bumi yang melengkung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com