KOMPAS.com - Dosis booster vaksin Covid-19 direkomendasikan oleh pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kelompok orang yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Dilansir dari Medical Xpress, Senin (12/10/2021), penasihat vaksin WHO merekomendasikan orang pada kelompok ini harus ditawari dosis tambahan dari semua jenis vaksin Covid-19 yang disetujui WHO.
Selain itu, pakar WHO juga mengatakan bahwa orang berusia di atas 60 tahun yang diimunisasi penuh dengan vaksin Sinovac dan Sinopharm China harus ditawarkan dosis vaksin Covid-19 ketiga.
Kendati demikian, Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) menekankan tidak merekomendasikan dosis vaksin booster tambahan untuk populasi pada umumnya, yang sudah diluncurkan di beberapa negara.
WHO menginginkan adanya moratorium dosis vaksin booster untuk masyarakat umum hingga akhir tahun untuk memprioritaskan dosis pertama di puluhan negara yang kekurangan vaksin Covid-19.
SAGE mengatakan akan meninjau masalah dosis booster secara umum pada 11 November.
Baca juga: WHO Desak Penundaan Vaksin Booster Dosis Ketiga hingga 2022
Sebelumnya, WHO telah memberikan persetujuan penggunaan darurat pada beberapa jenis vaksin Covid-19.
Vaksin Covid-19 yang disetujui WHO antara lain vaksin Pfizer-BioNTech, Janssen, Moderna, Sinopharm, Sinovac, dan AstraZeneca.
Tak hanya itu, WHO juga segera memutuskan untuk memberikan daftar izin penggunaan darurat untuk suntikan vaksin Covid-19 buatan perusahaan vaksin asal India, Bharat Biotech.
SAGE telah melakukan peninjauan terkait informasi dan data terbaru berbagai vaksin untuk Covid-19 dan penyakit lainnya pada pertemuan pekan lalu.
"SAGE merekomendasikan bahwa orang dengan gangguan kekebalan sedang dan berat harus ditawari dosis (vaksin booster) tambahan dari semua vaksin WHO EUL Covid-19 sebagai bagian dari seri primer yang diperpanjang," kata kelompok itu.
Baca juga: WHO Minta Vaksin Booster di Negara Maju Ditangguhkan, Ini Alasannya