Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2021, 20:30 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Apakah paus kentut dan bersin? - Guy, usia 8 tahun di Sydney, Australia

Oleh: Vanessa Pirotta

SAYA sudah lama menanti pertanyaan semacam ini!

Saya banyak membahas ingus paus dalam penelitian saya (ya, paus memiliki ingus), dan saya sangat bersemangat untuk membahas hal ini juga.

Mari kita bahas dari ujung belakang: kentut

Ya, ikan paus juga kentut, lho. Apakah kamu bisa membayangkan seberapa besar ukuran gelembung air dari kentut hewan terbesar di dunia, yaitu paus biru?

Saya sendiri belum pernah melihat langsung kejadian ini, tetapi saya mengenal beberapa ilmuwan beruntung yang pernah melihat paus bungkuk (humpback whale) kentut. Mereka menceritakan bahwa kentut paus terlihat seperti gelembung yang keluar dari bawah tubuhnya di dekat bagian ekor. Di situlah letak pantat ikan paus —- lubang sembur yang cukup bau.

Paus adalah mamalia, sama seperti kita. Ini berarti mereka menghirup udara, melahirkan, memberikan susu kepada anak-anak mereka, dan juga memiliki rambut, biasanya dalam bentuk kumis di sekitar mulut mereka. Mereka juga memiliki proses pencernaan yang membantu mereka memecah makanan.

Baca juga: Paus Berkaki Empat Hidup di Bumi 43 Juta Tahun yang Lalu

Berbeda dengan manusia, paus tidak mengunyah makanannya tetapi menelannya utuh. Paus balin atau paus ompong, misalnya, menggunakan struktur di dalam mulut mereka yang berbentuk seperti rambut panjang untuk memakan kril dan ikan. Makanan mereka kemudian dipecah lagi di empat ruang perut.

Saat tubuh mereka mencerna makanan ini (dengan bantuan asam lambung), paus menghasilkan gas, yang kemudian dilepaskan sebagai kentut dan akhirnya menjadi kotoran.

Bahkan, kotoran paus adalah salah satu kotoran yang paling keren di dunia hewan. Kotoran paus biru bisa berwarna oranye terang!

Kembali ke ujung depan: apakah paus bersin?

Jawabannya singkatnya, tidak.

Tidak seperti kita, paus perlu berpikir supaya bisa bernapas. Ketika mereka ingin mengambil napas, mereka perlu berenang ke permukaan. Jika tidak, mereka bisa tenggelam.

Ini berarti paus juga tidur dengan cara yang berbeda dengan kita. Mereka dapat mengistirahatkan berbagai bagian otak mereka secara silih berganti, dan sesekali tidur sebentar sebelum naik ke permukaan untuk bernapas.

Dan berbeda juga dengan manusia, mereka tidak bisa bernapas melalui mulut dan harus menggunakan lubang sembur atau hidung untuk bernapas. Ini seperti memiliki snorkel bawaan di atas kepala mereka.

Ini membuat mereka lebih mudah untuk berenang, bernapas, dan makan — semuanya pada saat yang bersamaan. Dan mereka tidak perlu mengkhawatirkan makanan masuk ke rongga yang salah karena saluran udara dan paru-paru mereka terpisah.

Kita bersin secara otomatis dan tanpa sadar jika ada sesuatu yang menggelitik hidung kita. Jika sesuatu tersangkut di hidung paus, mereka bisa membersihkannya dengan menghembuskan napas besar melalui lubang semburnya, seperti meniup hidung. Ini fungsinya mirip dengan saat kita bersin.

Baca juga: Penting untuk Bumi, Kotoran Paus Sperma adalah Penyerap Karbon Alami

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com