Pemilihan starter yang tepat berperan dalam mempercepat proses fermentasi dan mengarahkannya sehingga terbentuk produk terasi dengan mutu tertentu dan lebih konsisten dalam setiap kali produksi.
Penggunaan starter juga perlu didukung dengan pengawasan proses fermentasi yang ketat, kondisi penyimpanan dan penanganan yang tepat dan higienis.
Pemahaman tentang proses fermentasi dan pengolahan produk yang baik bagi para perajin terasi juga perlu ditingkatkan agar dapat mencegah risiko kontaminasi dan meningkatkan keamanan serta mutu produk hasil fermentasi.
Strategi ketiga adalah menciptakan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah. Cara ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah dan tantangan dalam produksi terasi secara tradisional dan menyusun rencana jangka panjang untuk mampu menciptakan terasi yang tetap mempertahankan keunikan daerahnya masing-masing namun bermutu baik, konsisten, dan aman.
Salah satunya adalah peneliti perlu melakukan berbagai penelitian terkait potensi terasi khas Indonesia.
Dengan ketiga strategi ini, Indonesia dapat mendorong peningkatan mutu terasi lokal sehingga bisa menjadi komoditas ekspor yang bersaing.
Widya Agustinah
Assistant Professor of Food Technology, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Terasi Indonesia lebih nikmat dari terasi negara lain, punya potensi ekspor tapi butuh strategi". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.