Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2021, 11:31 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan Bumi dalam jumlah yang banyak sehingga akan tampak seperti hujan yang turun.

Secara singkat, hujan meteor terjadi karena meteroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

Hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam yang terbilang langka dan sangat mempesona.

Penyebab hujan meteor

Dilansir dari Edukasi Sains Antariksa LAPAN, hujan meteor dapat disebabkan oleh beberapa hal, yakni:

1. Bertemunya lintasan atau orbit komet dengan orbit Bumi

Pertemuan ini dapat terjadi karena orbit komet dan orbit Bumi yang berbentuk elips memungkinkan adanya pertemuan waktu antara keduanya saat komet melintas di dekat Bumi.

Baca juga: Hujan Meteor, Fenomena Indah Di Langit Malam

2. Komet melewati bagian dalam tata surya

Ketika komet melintasi bagian dalam tata surya, cahaya dan panas dari Matahari menyebabkan permukaannya melontarkan gas dan debu.

3. Komet melintas di dekat Bumi

Ketika komet melintas di dekat Bumi, akan ada energi yang menimbulkan tekanan. Tak hanya itu, komet yang melintas juga dapat menyebabkan jumlah meteor yang masuk ke Bumi meningkat drastis.

Peningkatan yang drastis ini mengakibatkan meteor kehilangan daya untuk dapat mempertahankan posisinya sehingga terjadilah hujan meteor.

Proses terjadinya hujan meteor

Sebagaimana hujan air, hujan meteor juga terjadi setelah melalui beberapa proses. Proses tersebut melibatkan waktu tertentu ketika hujan meteor dapat terjadi.

Baca juga: Fenomena Langit September 2021: 2 Puncak Hujan Meteor hingga Oposisi Neptunus

Hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati puing-puing komet. Tidak hanya Bumi, komet juga memiliki orbit tersendiri yang berbentuk lebih lonjong dibandingkat orbit Bumi.

Beberapa komet memiliki orbit yang bersinggungan dengan orbit Bumi. Kondisi inilah yangg selanjutnya menyebabkan hujan meteor.

Inti dari komet adalah partikel debu padat sehingga saat melewati Matahari akan menjadi panas dan semakin hancur hingga menghasilkan ekor. Ekor inilah yang menyebabkan komet tampak memanjang jika dilihat dari Bumi.

Puncak terjadinya hujan meteor adalah ketika inti komet yang melintasi Matahari dan bergerak cepat diikuti oleh serpihan berbatu yang didominasi oleh partikel berukuran seperti pasir.

Pasir inilah yang terbakar ketika melintasi atmosfer Bumi. Saat terbakar, di sekitar serpihak akan menghasilkan cahaya yang tampak seperti hujan jika dilihat dari Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com