Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Santri Tutup Telinga Dengar Musik, Ini Manfaat Baik dan Buruk Musik bagi Otak

Kompas.com - 17/09/2021, 09:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Healthline

Namun, bagaimana musik dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan memori otak?

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) menunjukkan bahwa musik dapat mengaktifkan pusat penghargaan yang sama di otak kita, seperti sesuatu yang akan dapat kita nikmati.

Menghargai diri sendiri dengan musik favorit, menruut studi ini dapat memberikan motivasi yang dibutuhkan untuk mempelajari informasi baru.

Misalnya, menurut Anda musik tidak cocok sebagai teman belajar, maka mendengarkan lagu favorit di sela istirahat saat belajar akan dapat memotivasi Anda untuk belajar lebih keras.

Banyak orang bilang bahwa musik bisa meningkatkan mood atau memperbaiki suasana hati. Musik bisa membantu Anda mengurangi stres dan meningkatkan pola pikir yang lebih positif.

Dalam penelitian lain yang dilakukan peneliti Jerman yang hasil studinya telah dipublikasikan di jurnal Frontiers tentang Psikologi mengungkapkan bahwa suasana hati yang baik dapat meningkatkan hasil belajar.

Baca juga: Musik Bisa Memengaruhi Pertumbuhan Tanaman, Kok Bisa?

 

Seperti diketahui bahwa belajar bisa membuat orang mudah stres, terutama ketika Anda tidak sepenuhnya memahami materi pelajaran. Musik dapat membantu Anda rileks dan bekerja lebih efektif.

Menurut sebuah studi tahun 2007 dari Stanford University School of Medicine, musik-musik klasik, khususnya, dapat membantu otak Anda menyerap dan menafsirkan informasi baru dengan lebih mudah.

Para peneliti juga menemukan bukti yang menunjukkan bahwa musik dapat melibatkan otak sedemikian rupa, sehingga melatihnya untuk lebih memperhatikan peristiwa dan membuat prediksi tentang apa yang mungkin terjadi.

Penelitian lain juga mendukung musik sebagai metode yang memungkinkan untuk meningkatkan fokus.

Dalam sebuah studi 2011, diterbitkan di jurnal PubMed Center, menunjukkan dari 41 anak laki-laki yang didiagnosis dengan ADHD, musik latar mengalihkan perhatian beberapa anak laki-laki.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Apakah Musik Klasik Membuat Bayi Lebih Pintar?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com