Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemi Virus Corona Pertama Kali Menyerang 21.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 05/09/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Penelitian terbaru menemukan bahwa virus corona telah menyerang manusia sejak lebih dari 21.000 tahun lalu, hampir 30 kali lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Seperti kita tahu, pandemi Covid-19 yang saat ini menyerang dunia disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2.

Sementara itu, pada 2002-2004, virus corona SARS-CoV-1 atau SARS-CoV bertanggung jawab atas wabah SARS yang merebak di Asia dan tempat lain di dunia.

Kini, sebuah studi terbaru dari Universitas Oxford menegaskan bahwa virus corona sudah menginfeksi manusia jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, yakni sejak lebih dari 21.000 tahun lalu.


Baca juga: [Video] Detik-detik Virus Corona Menyerang Sel Otak

Dilansir dari Phys.org, Jumat (3/9/2021), meski virus corona memiliki tingkat evolusi yang sangat cepat dalam rentang waktu yang singkat, tapi virus harus sangat beradaptasi dengan inangnya untuk bertahan hidup.

Beradaptasi dengan inang seperti memberlakukan pembatasan ketat pada kebebasan virus untuk mengakumulasi mulasi tanpa mengurangi kebugaraannya.

Hal ini menyebabkan laju evolusi virus tampak melambat dari waktu ke waktu.

Penelitian baru, untuk pertama kalinya, berhasil menciptakan kembali pola laju peluruhan virus yang teramati ini.

"Kami mengembangkan metode baru yang dapat memulihkan usia virus dalam rentang waktu yang lebih lama dan mengoreksi semacam 'relativitas evolusioner', di mana laju evolusi yang nyata bergantung pada skala waktu pengukuran," kata Mahan Ghafari, dari Universitas Oxford.

"Perkiraan kami berdasarkan data urutan virus, periode lebih dari 21.000 tahun yang lalu, sangat sesuai dengan analisis baru-baru ini pada kumpulan data genom manusia yang menunjukkan infeksi virus corona purba pada waktu yang hampir bersamaan," sambung Ghafari.

Studi ini juga menunjukkan bahwa meskipun model evolusioner yang ada sering kali gagal mengukur perbedaan antara spesies virus selama beberapa periode - dari beberapa ratus hingga beberapa ribu tahun - kerangka kerja evolusi yang dikembangkan dalam penelitian ini memungkinkan estimasi yang andal tentang divergensi virus melintasi rentang waktu yang luas, berpotensi selama seluruh perjalanan evolusi hewan dan tumbuhan.

 

Model baru memungkinkan kita untuk tidak hanya merekonstruksi sejarah evolusi virus yang terkait dengan SARS-CoV-2, tetapi juga virus RNA dan DNA yang jauh lebih luas selama periode yang lebih jauh di masa lalu.

Model prediksi untuk virus hepatitis C - penyebab utama penyakit hati global - konsisten dengan gagasan bahwa virus itu telah beredar selama hampir setengah juta tahun.

Oleh karena itu, HCV mungkin telah menyebar ke seluruh dunia sebagai bagian intrinsik dari migrasi "Keluar Afrika" manusia modern sekitar 150.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona C.1.2 dari Afrika Selatan Bisa Lebih Menular

Genotipe HCV yang berbeda yang berasal dari populasi manusia di Asia Selatan dan Asia Tenggara dan Afrika Tengah mungkin berasal dari periode yang lama ini dan skala waktu yang direvisi ini dapat memecahkan teka-teki lama tentang distribusi globalnya.

“Dengan teknik baru ini kita dapat melihat lebih luas pada virus lain, termasuk mengevaluasi kembali rentang waktu evolusi mereka yang lebih dalam dan mendapatkan wawasan tentang hubungan inang yang merupakan kunci untuk memahami kemampuan virus menyebabkan penyakit,” kata Prof Simmonds, Universitas Oxford.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com