KOMPAS.com - Peristiwa keluarnya ovum dari ovarium disebut ovulasi. Proses inilah yang menandakan masa subur pada seorang wanita.
Jika Anda dan pasangan sedang mencoba untuk hamil, penting untuk melakukan hubungan seksual secara rutin lima hari sebelum terjadinya ovulasi. Setelah terjadi ovulasi, sel telur harus dibuahi dalam waktu 12 sampai 24 jam.
Sperma mampu bertahan di dalam rahim hingga lima hari setelah berhubungan seksual. Jika terdapat sperma di tuba falopi ketika terjadi ovulasi, maka kemungkinan terjadi kehamilan akan semakin tinggi.
Siklus menstruasi pada wanita terjadi dalam 28 hari sekali. Ovulasi akan terjadi 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Namun, waktu ovulasi bisa terjadi hingga 4 hari lebih cepat atau lebih lambat dari jadwal tersebut.
Jika siklus menstruasi tidak tepat 28 hari, Anda bisa menghitungnya dengan mencatat siklus menstruasi dan mencari titik tengak dari siklus Anda.
Baca juga: Peluang Keberhasilan dan Efek Samping Terapi Induksi Ovulasi untuk Pasangan Sulit Hamil
Walaupun bisa diprediksi menggunakan kalendar, Anda juga bisa memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Berikut ini adalah tanda-tanda terjadinya ovulasi:
1. Perubahan sekret vagina
Sebelum ovulasi, vagina akan mengeluarkan cairan yang lebih banyak. Cairan yang keluar berwarna bening dan lebih cair. Setelah ovulasi, cairan vagina akan terlihat lebih keruh, lebih sedikit, dan lebih kental.
2. Perubahan suhu basal
Suhu basal adalah suhu tubuh ketika sedang beristirahat. Suhu basal akan meningkat ketika terjadi ovulasi. Ukur suhu tubuh setiap bangun di pagi hari sebelum turun dari tempat tidur.
Dengan mengukurnya secara rutin, Anda akan mengetahui jika ada kenaikan suhu dari pola normal. Anda dalam kondisi paling subur saat dua sampai tiga hari sebelum suhu tubuh paling tinggi.
Terdapat dua hormon yang mempengaruhi pelepasan sel telur dari ovarium.
1. Follicle stimulating hormone (FSH)
Hormon ini dilepaskan pada hari ke-6 hingga hari ke-14 siklus menstruasi. Hormon ini berfungsi untuk memicu pematangan sel telur.
2. Luteinizing hormone (LH)
Hormon ini adalah hormon yang dilepaskan oleh tubuh untuk memicu ovulasi. Ovulasi akan terjadi 28 sampai 36 jam setelah pelepasan hormon LH.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.