Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosedur Mitigasi Bencana Alam: Penerapan dan Tujuan

Kompas.com - 26/08/2021, 18:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam, mengganggu, dan merugikan kehidupan serta penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam maupun nonalam.

Bencana dianggap mengancam kehidupan manusia karena dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kehilangan harta benda, dan dampak psikologis.

Berdasarkan faktor penyebabnya, bencana alam dibagi menjadi tiga, yakni bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

Di Indonesia, terjadinya bencana alam kerap disebabkan oleh tiga hal, yaitu posisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudera, posisi geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia; Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, serta kondisi permukaan wilayah Indonesia yang beragam.

Melihat kondisi wilayah Indonesia, menerapkan prosedur mitigasi bencana alam penting dilakukan sebagai langkah antisipasi.

Baca juga: 10 Langkah Penyelamatan Diri dari Bencana Banjir

Adapun tujuan dari kegiatan mitigasi bencana yang paling utama adalah untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, tujuan mitigasi bencana adalah:

1. Meminimalisasi dampak yang ditimbulkan, khususnya bagi masyarakat

2. Sebagai landasan atau pedoman untuk perencanaan pembangunan

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak atau risiko bencana sehingga masyarakat dapat menjalankan aktivitas dengan aman

Untuk mencapai tujuan tersebut, mitigasi bencana alam dilakukan dalam bentuk beberapa kegiatan, yakni sebagai berikut:

Baca juga: Sumber Daya Perairan Darat, Dikelola atau Menjadi Sumber Bencana?

1. Pengenalan dan pemantauan risiko bencana

2. Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana

3. Pengembangan budaya sadar bencana

4. Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana

5. Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana

6. Pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam

7. Pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi

8. Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup

Baca juga: Tas Siaga Bencana, Apa Saja Isinya?

Contoh penerapan mitigasi bencana alam untuk gempa bumi adalah mendirikan bangunan sesuai aturan baku untuk bangunan tahan gempa dan mengenali lokasi bangunan tempat tinggal.

Selain itu, menyiapkan perlengkapan seperti tas siaga bencana, mencatat nomor telepon penting, mengenali jalur evakuasi di wilayah tempat tinggal, dan mengikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana alam adalah bentuk-bentuk penerapan mitigasi bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com