Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Bencana Nuklir Paling Dahsyat, Chernobyl Diajukan Jadi Situs Warisan Dunia

Kompas.com - 28/04/2021, 11:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga kini Chernobyl dianggap sebagai bukti bencana nuklir paling dahsyat sepanjang massa.

Pada 26 April 1986, sebuah ledakan reaktor mengguncang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak sekitar 130 di utara Kiev.

Akibatnya, dua pekerja meninggal seketika, puluhan meninggal tak lama kemudian, dan menyusul ribuan orang lainnya sakit bahkan juga meninggal karena paparan radiasi, saat dampak bencana menyebar ke seluruh Ukraina, Rusia, dan Belarusia.

Baca juga: Radiasi Nuklir Chernobyl Naik 16 Kali dari Level Normal, Ini Sebabnya

Pembangkit nuklir dan kota-kota terdekatnya pun akhirnya ditinggalkan, menyisakan kota mati tanpa penghuni.

Kini, setelah 35 tahun peristiwa itu berlalu, pejabat Ukraina ingin mengajukan Chernobyl sebagai situs Warisan Dunia.

Jika upaya itu berhasil, Chernobyl akan bergabung menjadi jajaran situs ikonik bagi budaya dan peradaban manusia, seperti kota kuno Petra di Yordania, Stonehenge, Kota Terlarang Beijing, dan Pulau Paskah.

Menurut laporan Reuters, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (27/4/2021) pejabat Rusia menyebut berusaha memasukkan area di sekitar pembangkit tenaga nuklir yang dikenal zona pengecualian Chernobyl dan zona di sekitarnya ke dalam daftar situs warisan dunia di bawah pengelolaan UNESCO.

Untuk masuk ke dalam daftar warisan dunia, suatu situs harus memiliki nilai universal yang luar biasa dan menampilkan setidaknya satu kualitas yang sesuai dengan kriteria.

Selain itu, menurut UNESCO, agar memenuhi syarat sebagai situs warisan dunia, situs harus terlebih dahulu ditambahkan ke daftar warisan budaya dan sejarah di negara asalnya terlebih dahulu.

"Kami percaya menempatkan Chernobyl dalam daftar warisan UNESCO adalah langkah pertama dan penting untuk menjadikan tempat yang hebat ini sebagai tujuan unik yang menarik bagi seluruh umat manusia," ungkap Oleksandr Tkachenko, Menteri Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina kepada Reuters.

"Ini bukan hanya tentang peringatan tetapi juga sejarah dan hak-hak masyarakat," papar Tkachenko.

Baca juga: Hasil Penyelidikan Radiasi Nuklir di Serpong Ungkap Efek Buruk Paparannya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com