Kendati demikian, Ahmad mengingatkan agar masyarakat tidak lantas euforia, dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Sebab, infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih bisa dialami siapa saja, meskipun telah divaksinasi.
Vaksin Pfizer adalah satu dari dua jenis vaksin mRNA yang ada di dunia.
Vaksin ini pertama kalinya, digunakan di negara asalnya, Amerika Serikat, disusul di negara-negara di Eropa.
Sebelumnya, Indonesia telah mendatangkan vaksin Moderna yang dikembangkan dengan platform yang sama, yakni menggunakan messenger RNA (mRNA).
Baca juga: Vaksin Pfizer Mulai Digunakan di Indonesia, Apa Saja Efek Samping Vaksin dan Seperti Apa Efikasinya?
Nilai efikasi vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer juga menunjukkan efektivitas yang tinggi pada orang yang berusia lebih tua.
Efektivitas vaksin Pfizer yang disuntikkan pada orang usia di atas 65 tahun, dengan komorbid, efikasi vaksin Covid-19 tersebut capai 95 persen.
Adapun efek samping vaksin Pfizer yang dilaporkan sebagian besar bersifat ringan, speerti nyeri badan di tempat bekas suntikan, kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan demam.
Vaksin Pfizer adalah salah satu vaksin yang akhirnya digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dua dosis vaksin mRNA ini telah mengantongi izin Kemenkes untuk digunakan dalam vaksinasi untuk anak remaja usia 12 tahun ke atas.
Baca juga: Efikasi Vaksin Pfizer Efektif 100 Persen, Apakah Vaksin Ini Kebal Covid-19?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.