Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Pfizer untuk Anak Remaja di Indonesia, Ini Efikasi dan Efektivitasnya

KOMPAS.com - Salah satu upaya mempercepat dibukanya sekolah tatap muka adalah dengan vaksinasi Covid-19 anak dari usia 12-17 tahun. Belum lama ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberi izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak remaja di Indonesia.

Kebijakan ini tertuang dalam surat regulasi SR 02.06/I/2152/2021 tentang penggunaan vaksin Covid-19 Comirnaty buatan Pfizer dan BioNTech, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (24/8/2021) lalu.

Dalam surat tersebut, juga disebutkan dosis vaksin Pfizer yang diberikan dalam program vaksinasi anak remaja usia 12-17 tahun dengan pemberian dua dosis, tiap dosis sebanyak 0,3 ml yang disuntikkan secara intramaskular dengan interval atau jeda vaksinasi minimal 21 hari.

Vaksin Comirnaty Pfizer tiba di Indonesia pada, Kamis (19/8/2021) sebanyak 1,56 juta dosis.

Untuk saat ini, alokasi distribusi vaksin mRNA tersebut baru diprioritaskan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Efikasi vaksin Pfizer

Vaksin Comirnaty telah mengantongi izin penggunaan darurat pada Juli lalu. Berdasarkan kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait data uji klinis vaksin virus coron tersebut yang dinyatakan efektif mencegah Covid-19.

Data efikasi vaksin Pfizer, menunjukkan bahwa dua dosis vaksin mRNA ini efektif memberikan perlindungan hingga 95 persen.

Sedangkan pada anak remaja usia 12 tahun ke atas, efikasi vaksin Pfizer yang saat ini mulai digunakan di Indonesia, menunjukkan efektivitas vaksin mencapai 100 persen.

Menurut pakar biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo saat dihubungi Juli lalu mengatakan bahwa efikasi vaksin Pfizer capai 100 persen, menunjukkan ada rentang yang artinya tidak semua orang yang divaksin menjadi kebal terhadap infeksi Covid-19.

"Dalam uji klinis, kan, jumlah peserta, meskipun banyak, tentu tidak akan pernah melebihi populasi di dunia nyata," ungkap Ahmad, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Terkait efikasi vaksin Pfizer yang menunjukkan efektif 100 persen melindungi dari Covid-19 pada remaja 12 tahun, Ahmad mengatakan bahwa kita berharap efektivitas vaksin Covid-19 akan bagus di dunia.

"Berapa persen di dunia nyata? Ya, itu yang nanti kita pantau. Minimal uji klinisnya memang menjanjikan," jelas Ahmad.

Jika dibandingkan efikasi vaksin Covid-19 yang lain, efektivitas vaksin Pfizer memang memiliki angka yang lebih tinggi. Terutama efikasi vaksin Pfizer pada anak remaja usia 12-15 tahun.

Kendati demikian, Ahmad mengingatkan agar masyarakat tidak lantas euforia, dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Sebab, infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih bisa dialami siapa saja, meskipun telah divaksinasi.

Vaksin Pfizer adalah satu dari dua jenis vaksin mRNA yang ada di dunia.

Vaksin ini pertama kalinya, digunakan di negara asalnya, Amerika Serikat, disusul di negara-negara di Eropa.

Sebelumnya, Indonesia telah mendatangkan vaksin Moderna yang dikembangkan dengan platform yang sama, yakni menggunakan messenger RNA (mRNA).

Nilai efikasi vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer juga menunjukkan efektivitas yang tinggi pada orang yang berusia lebih tua.

Efektivitas vaksin Pfizer yang disuntikkan pada orang usia di atas 65 tahun, dengan komorbid, efikasi vaksin Covid-19 tersebut capai 95 persen.

Adapun efek samping vaksin Pfizer yang dilaporkan sebagian besar bersifat ringan, speerti nyeri badan di tempat bekas suntikan, kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan demam.

Vaksin Pfizer adalah salah satu vaksin yang akhirnya digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dua dosis vaksin mRNA ini telah mengantongi izin Kemenkes untuk digunakan dalam vaksinasi untuk anak remaja usia 12 tahun ke atas.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/26/170300723/vaksin-pfizer-untuk-anak-remaja-di-indonesia-ini-efikasi-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke