KOMPAS.com - Sebuah studi baru dari Tel Aviv University dan Weizmann Institute mengungkapkan setidaknya selama 50.000 tahun terakhir burung mengalami peristiwa kepunahan massal.
Dalam peristiwa tersebut, sekitar 10 hingga 20 persen dari semua spesies burung hilang. Sebagian besar spesies yang punah itu memiliki ciri besar, hidup di pulau, dan kebanyakan tak bisa terbang.
Lalu, apa pemicu terjadinya kepunahan massal berbagai spesies burung tersebut?
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Biogeography, peneliti menyebut jika manusia lagi-lagi adalah penyebab dari kepunahan massal burung-burung di planet ini.
"Untuk pertama kalinya kami mengumpulkan data kuantitatif jumlah dan ciri-ciri spesies burung yang punah di seluruh dunia. Secara keseluruhan kami dapat membuat daftar 469 spesies burung punah selama 50.000 tahun terakhir, tetapi kami percaya jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi," kata Prof. Shai Meiri dari Tel Aviv University, Israel, dilansir dari Phys, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Spesies Burung Bangkai ini Diambang Kepunahan, Apa Dampaknya?
Para peneliti percaya bahwa kepunahan burung secara besar-besaran atau secara massal ini, terutama disebabkan oleh manusia yang berburu burung untuk dimakan.
Kemungkinan lain karena hewan yang dibawa ke pulau oleh manusia, yang kemudian memakan burung dan/atau telurnya.
Asumsi ini didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar sisa-sisa burung ditemukan di situs manusia dan dalam banyak kasus kepunahan terjadi segera setelah kedatangan manusia.
Peneliti menyebut pula beberapa ciri utama burung yang punah.
Pertama adalah kepunahan massal burung, 90 persen persen di antaranya yang tinggal di pulau. Ketika manusia tiba di pulau, burung-burung itu segera menjadi buruan manusia.
Baca juga: Misteri Migrasi Burung hingga Ribuan Kilometer Hampir Terpecahkan