Ini Dampak Psikologis Pamer Harta di Media Sosial bagi Masyarakat

Ketimpangan sosial dan kesejahteraan juga sering kali menyebabkan peningkatan tindak kriminalitas, seperti meningkatnya pencurian, pembunuhan dan lain sebagainya.

Pandemi Covid-19 pun semakin memberatkan masyarakat, bahkan makin membebani mereka secara psikologis.

Aksi pamer harta yang semakin ramai dan marak di sosial media, menurut Hening, hanya akan menunjukkan semakin tebalnya gap ekonomi antara si kaya dan si miskin, sehingga akan berdampak pada sosial.

"Situasi saat ini sangat berat dari semua sektor. Ibarat mau makan saja mereka mikir hari ini makan apa besok bisa enggak makan untuk anak-anak mereka, beban psikologis mereka berat," imbuh Hening.

Hening mengungkapkan dampak psikologis dari aksi pamer harta, baik masyarakat kaya maupun public figure di sosial media, akan memberikan beban psikologis masyarakat semakin berat.

Baca juga: 3 Fase Psikologis Manusia Hadapi New Normal

"Dampak psikologis tidak langsung bisa memicu tindak kriminal, seperti pencurian, perampokan, perdagangan narkoba dan lain sebagainya," imbuh Hening.

Media sosial dapat mendorong orang untuk memamerkan kekayaan atau harta mereka.

Sebab, media sosial yang mudah diakses, dari mana saja, oleh siapapun, bahkan artis, memungkinkan mereka mencari nafkah hanya dengan mengunggah atau mengekspos kekayaan mereka.

"(Harta kekayaan) direkam, lalu diunggah ke YouTube channel mereka, di-share, banyak yang kasih like, dan mengalirlah uang untuk mereka," imbuh Hening.

Baca juga: 3 Tahap Psikologis yang Anda Lalui selama Pandemi Covid-19