Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Provinsi Alami Lonjakan Kasus dan Kematian 50 Persen Minggu Ini

Kompas.com - 06/08/2021, 09:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menyampaikan, secara nasional angka kasus Covid-19 di Indonesia pekan ini mengalami penurunan hingga 5 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Akan tetapi, lonjakan kasus positif dan kematian akibat Covid-19 ini justru meningkat di sejumlah provinsi di tanah air hingga 50 persen.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (4/8/2021).

Nadia mengatakan, penurunan angka kasus ini juga erat kaitannya dengan testing rate nasional yang dilakukan minggu ini.

Baca juga: Perbedaan Paru-paru Pasien Covid-19 yang Sudah Vaksin dan Belum

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan, testing rate minimal 1 per 1.000 penduduk per minggu sebagai indikator surveilans yang komprehensif.

Kendati lebih daripada syarat WHO, tetapi testing pekan ini memang lebih sedikit dibandingkan minggu lalu.

Sebagai informasi, testing rate nasional saat ini berada di angka 4,01 per 1.000 penduduk per pekan. Ini turun sedikit dibandingkan minggu lalu yang mencapai 4,03 per 1.000 penduduk per pekan.

Akan tetapi, meskipun terjadi penurunan, Nadia berkata, angka positif masih tinggi untuk bisa mencapai target kurang dari 5 persen.

"Terkait testing rate, masih ada 3 provinsi yang belum mencapai target testing rate yaitu Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Maluku," kata Nadia.

Daftar wilayah alami lonjakan kasus positif dan kematian 50 persen

Nadia berkata, ada catatan penting yang harus diingat yakni bahwa meski terjadi penurunan kasus secara nasional, tetapi di beberapa provinsi justru melaporkan adanya kenaikan kasus lebih dari 50 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

"Provinsi yang dimaksud adalah Aceh, Riau, Bengkulu, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo," kata Nadia.

 

Tidak hanya lima provinsi yang kasus infeksi positif Covid-19 melonjak tinggi, Nadia juga memaparkan beberapa provinsi lainnya yang jumlah kematian mingguan tersebut meningkat.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19, jumlah kematian mingguan juga bertambah 28 persen dibandingkan pekan sebelumnya dan merata di 28 provinsi Indonesia.

Bahkan, kata Nadia, penambahan jumlah kematian mingguan lebih dari 50 persen terjadi di wilayah berikut:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Jambi
  5. Sumatera Selatan
  6. Lampung
  7. Kepulauan Riau
  8. Jawa Barat
  9. Banten
  10. Nusa Tenggara Barat
  11. Nusa Tenggara Timur
  12. Kalimantan Tengah
  13. Kalimantan Selatan
  14. Sulawesi Utara
  15. Sulawesi Tengah
  16. Sulawesi Tenggara
  17. Gorontalo
  18. ulawesi Barat

Peningkatan testing kasus

Melihat kondisi ini, Nadia menegaskan, sangat penting upaya memutuskan rantai penularan sejak dari hulu, sehingga sistem kesehatan tidak terbebani dan mampu menekan angka kematian.

Komponen testing untuk penemuan kasus menjadi sangat krusial dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 ini.

Peningkatan penemuan kasus berarti dapat mematakan di mana lokasi-lokasi yang memiliki transmisi aktif dan kluster-kluster yang ada di masyarakat.

 

Sudah hampir sebulan RSUD Mardhi Waluyo membatasi penerimaan pasien terutama pasien Covid-19 yang membutuhkan terapi oksigen, Jumat (30/7/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Sudah hampir sebulan RSUD Mardhi Waluyo membatasi penerimaan pasien terutama pasien Covid-19 yang membutuhkan terapi oksigen, Jumat (30/7/2021)

Hal ini juga penting, lanjutnya, untuk dapat menyelamatkan kelompok-kelompok rentan agar tidak terjadi keparahan, bahkan kematian. 

Diakui Nadia, naik dan turunnya kasus sangat bergantung pada upaya testing yang dilakukan.

Untuk itu dia berharap tetap mampu mempertahankan performa testing sesuai dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri untuk pelaksanaan PPKM level 3 dan level 4 saat ini. 

Selain itu, peningkatan kapasitas laboratorium dan perluasan penggunaan rapid test antigen telah dilakukan untuk memperluas akses dan mempercepat upaya identifikasi kasus. 

Adapun proporsi penggunaan PCR dan rapid test antigen secara nasional sudah mencapai 50 persen banding 50 persen.

Baca juga: Luhut Sebut Kasus Covid-19 Turun 50 Persen, Epidemiolog: Indonesia Baru Masuki Titik Puncak Pandemi

Untuk informasi, saat ini rapid test antigen sudah digunakan untuk penegakan diagnosis dan membantu upaya pelacakan kontak melalui pelaksanaan entri dan exit test.

“Sekali lagi kami berharap kepada masyarakat untuk bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat untuk mau melapor dan bersedia diperiksa untuk membantu memutus rantai penularan Covis-19". 

"Seperti yang sudah kami sebutkan di awal terjadi penambahan jumlah kematian mingguan dibandingkan minggu sebelumnya dan ini telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com