Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2021, 12:02 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Letusan dahyat Gunung Tambora pada April 1815 tercatat sebagai salah satu bencana terbesar dalam sejarah Bumi.

Namun mungkin tak banyak yang tahu bahwa sebelum meletus, wilayah Tambora yang ada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki peradaban.

Setidaknya ada tiga kerajaan yang mendiami sekitar gunung Tambora, yakni Kerajaan Tambora, Pekat, dan Sanggar.

Bukti-bukti keberadaan peradaban itu terungkap melalui penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Bali sepanjang 2008-2015 dengan menggunakan metode survei dan eskavasi.

Baca juga: Dahsyatnya Letusan Gunung Tambora, Hancurkan 3 Kerajaan di Sumbawa

Selama kurun waktu tersebut, peneliti menemukan bukti yang mengungkap adanya kehidupan atau peradaban di sekitar Gunung Tambora.

Salah satunya adalah temuan dua kerangka manusia yang sudah terarangkan di situs Tambora.

Saat ditemukan, kedua individu tersebut masih berada di dalam rumah mereka.

Ilustrasi rumah penduduk Tambora sebelum hancur terkena awan panasTangkapan Layar Youtube Balar Bali/Webinar Jejak-Jejak Peradaban Tambora Ilustrasi rumah penduduk Tambora sebelum hancur terkena awan panas

"Asumsi sementara, mereka tak sempat menyelamatkan diri (ketika Gunung Tambora meletus)," ungkap I Putu Yuda Haribuana, Peneliti Balai Arkeologi Bali dalam Webinar bertajuk Jejak-Jejak Peradaban Tambora: Secercah Harapan di Balik Bencana, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Balar Bali, Jumat (30/7/2021).

Sementara bukti lain yang ditemukan adalah sisa-sisa komponen bangunan dari kayu yang juga telah terarangkan. Temuan itu menunjukkan bahwa di lokasi tersebut dulunya terdapat permukiman.

Menurut Putu, sumber daya alam dan letak geografis Tambora juga sangat mendukung terdapatnya sebuah kerajaan, seperti lingkungan hutan dan laut yang berdampingan dengan Tambora.

Tak hanya itu saja yang ditemukan para tim peneliti. Dari survei di lingkungan Tambora, ahli menemukan bekas benteng maupun pelabuhan yang mendukung teori adanya keberadaan kerajaan itu.

 

Penelitian di situs Tambora sepanjang 2008-2015 berhasil mengungkap bukti peradaban yang hilang karena letusan gunung pada April 1815.Tangkapan Layar Youtube Balar Bali/Webinar Jejak-Jejak Peradaban Tambora Penelitian di situs Tambora sepanjang 2008-2015 berhasil mengungkap bukti peradaban yang hilang karena letusan gunung pada April 1815.

Selain menemukan sisa-sisa permukiman, peneliti juga berhasil menemukan benda-benda yang digunakan penduduk Tambora kala itu.

Seperti misalnya botol keramik, mangkuk, cepuk, uang logam Belanda, mata tombak, pisau, bandul, kalung, cincin, dan perhiasan logam lainnya.

Menariknya, menurut Putu, temuan-temuan itu menjadi bukti bahwa penduduk Tambora sudah melakukan kontak perdagangan dengan dunia luar.

Baca juga: Gunung Berapi di Indonesia Termasuk Paling Berbahaya di Dunia, Mengapa?

Wilayah Tambora kemudian kembali di huni lagi sekitar tahun 1907. Orang-orang mulai berdatangan dan menanam kopi. Lahan tanaman kopi pun saat itu mencapai luas 80.000 Hektar.

Meski sudah berhasil mengungkap kehidupan peradaban di Tambora, namun Putu menyebut jika masih banyak hal yang masih bisa ditelusuri.

"Luas kawasan gunung Tambora kurang lebih 1500 km persegi, sehingga masih banyak yang bisa kita eksplorasi," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com