Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Interaksi Obat dan Berbahayakah Minum Banyak Obat?

Kompas.com - 12/07/2021, 18:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Hal ini terjadi pada obat azitromisin dan hidroksiklorokuin, efek samping obat-obat ini dapat mengganggu irama (ritme) jantung, maka bisa terjadi efek total yang membahayakan jika digunakan bersama.

Selain itu, peningkatan efek terapi suatu obat akibat adanya obat lain juga dapat berbahaya jika efek tersebut menjadi berlebihan.

"Interaksi obat itu memang sangat mungkin dijumpai. Bahkan, orang dengan satu penyakit saja, rata-rata ada yang membutuhkan lebih dari satu macam obat," kata Prof Zullies.

Menghindari interaksi obat yang merugikan

Namun demikian, bukan berarti interaksi obat yang dapat menyebabkan efek samping obat yang merugikan tidak dapat dihindari.

Prof Zullies menjelaskan bahwa sebetulnya interaksi obat itu tergantung dari mekanisme interaksinya.

Baca juga: Sejarah Ivermectin yang Disebut Obat Ajaib dari Tanah Jepang

 

Apakah interaksi obat pada aspek farmakokinetik, yakni mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat lain, atau farmakodinamik, yakni ikatan dengan reseptor atau target aksinya.

Lebih lanjut dia menjelaskan ada interaksi obat yang bisa dihindari dengan cara mengatur cara pemberiannya, supaya tidak diberikan dalam satu waktu.

Ada pula yang diatur dengan cara menyesuaikan dosis, atau bahkan ada yang dihindari dengan mengganti sama sekali dengan obat lain yang kurang berinteraksi.

"Sekali lagi, hal ini tidak bisa digeneralisir dan harus dilihat kasus demi kasus secara individual. Bahkan kadang tidak semua kejadian interaksi obat itu bermakna klinis, walaupun secara teori ada kemungkinan interaksi," jelas Prof Zullies.

Prof Zullies menegaskan bahwa interaksi obat yang membahayakan seperti yang disampaikan dr Lois, tidak semudah itu membuat pasien meninggal dunia.

"Hal ini menunjukkan bahwa perlunya kerjasama antar tenaga kesehatan dalam memberikan terapi kepada pasien, baik itu dokter, pasien, maupun apoteker, sehingga dapat memantau terapi dengan lebih cermat," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Kevzara, Obat Rekomendasi WHO untuk Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com