Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Anak Usia 0-18 Tahun di Indonesia Tertular Covid-19, Begini Saran IDAI

Kompas.com - 19/06/2021, 09:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia mengkhawatirkan, para orang tua diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko infeksi terhadap diri sendiri dan anak-anak. Sebab, kasus infeksi Covid-19 pada anak semakin banyak dan terus meningkat.

Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa proporsi kasus Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen. Dengan demikian, artinya, 1 dari 8 kasus konfirmasi Covid-19 adalah anak-anak.

"Jadi ini kematian (anak akibat infeksi Covid-19) yang paling di dunia," kata Prof DR Dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K) FAAP, Ketua IDAI dalam Konferensi Pers bertajuk 5 Organisasi Profesi tentang Situasi Terkini Pandemi Covid-19 di Indonesia, Jumat (18/6/2021).

Sementara, data tingkat kematian akibat Covid-19 atau case fatality rate pada anak-anak usia tersebut di Indonesia juga meningkat mencapai 3-5 persen.

"Jadi bisa dibayangkan, 1 dari 8 anak terinfeksi (Covid-19) dan yang meninggal 3-5 persen, dan ini yang saya katakan betul-betul, dan jumlah kematiannya ini bervariasi setiap minggu," ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Pada Anak, IDAI: Setiap Minggu Ribuan Anak Meninggal

 

Selanjutnya, data dari Dinas Kesehatan DKI per 17 Juni 2021, dalam sehari saja bertambah  661 anak yang terkonfirmasi positif Covid-19, dengan 144 kasus di antaranya berusia balita.

Prof Aman menegaskan, data Dinkes DKI Jakarta yang diambil ini karena merupakan yang paling lengkap mengenai kasus infeksi Covid-19 pada anak dibandingkan wilayah-wilayah lain, karena testing yang dilakukan banyak.

Sementara, kata dia, di wilayah-wilayah lain testing Covid-19 terhadap anak-anak masih relatif sedikit atau kurang masif dilakukan.

"Saya sudah sering mengatakan, 50 persen kematian (akibat Covid-19) anak (usia 0-18 tahun) itu balita, bukan balita itu meninggal 50 persen," tegasnya.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Masuk ke Indonesia, Bagaimana Cara Mencegah Anak Terpapar Covid-19?

 

Situasi ini juga diperparah dengan berbagai fasilitas di pelayanan kesehatan yang tidak optimal untuk perawatan pasien positif Covid-19 anak-anak.

"Saya bisa mengatakan anak ini berbeda kasusnya, sampai saat ini bahkan ICU khusus untuk anak tidak tersedia, di sebagian besar rumah sakit," tuturnya.

Tidak hanya itu saja, saat ini kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) semakin menurun, termasuk dokter dan perawat. Serta, obat-obatan khusus juga tidak tersedia.

"Nah, inilah yang menjadi masalah. Jadi banyak hal (yang saat ini mengkhawatirkan) dan kita bisa kolaps," ujarnya.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19 pada anak?

Baca juga: Long Covid-19 Pada Anak, IDAI Temukan Kasus Sindrom MIS-C di Papua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com