Kemampuan kognitif yang terus berkembang ini, menjadikan anak-anak mampu untuk dapat mengekspresikan emosinya lebih bervariasi dan terkadang dapat mengekspresikan secara bersamaan dua bentuk emosi yang berbeda, bahkan bertolak belakang.
"Anak mulai mengetahui kapan harus mengontrol ekspresi emosi sebagaimana juga mereka menguasai keterampilan regulasi perilaku yang memungkinkan mereka menyembunyikan emosinya dengan cara yang sesuai dengan aturan sosial," tuturnya.
4. Usia anak usia 12 tahun ke atas
Sebelum memasuki usia remaja, Anda sebagai orang tua harus tahu bahwa emosi anak juga masih terus berkembang.
"Ketika anak berusia 12 tahun ke atas, mereka sudah mampu menganalisis dan mengevaluasi cara mereka merasakan atau memikirkan sesuatu," kata Anggia.
Baca juga: Siapa Sangka, Senyum Palsu Bisa Meningkatkan Emosi Positif dalam Diri
Begitu juga terhadap orang lain, anak yang hampir memasuki masa remaja ini, sudah dapat merasakan bentuk empati yang lebih dalam.
Oleh karena itu, Anggia mengingatkan bahwa perbedaan dalam perkembangan emosi anak membutuhkan perhatian khusus, agar anak memiliki kemampuan meregulasi emosi mereka dengan tepat.
"Kepercayaan terhadap orangtua dan model figur yang mereka amati dalam keluarga berperan dalam membentuk kepercayaan diri anak," tegasnya.
Kepercayaan terhadap orang tua sebagai model figur juga dapat membantu anak untuk meregulasi emosi dan mendorongnya menjadi mandiri, serta berani mengambil risiko.
Baca juga: Depresi Bisa Dialami Semua Orang, Ini Bedanya dengan Emosi Sesaat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.