Bayi juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap lingkungan, misalnya udara dingin, debu, bulu hewan peliharaan, dan pemicu yang ada di lingkungan lainnya. Reaksi alergi akibat lingkungan biasanya disertai gejala, seperti pilek, bersin-bersin, dan mata berair.
Beberapa reaksi alergi mungkin tidak membutuhkan perawatan yang serius. Seperti ruam pada kulit bayi, beberapa kasus mungkin tidak membuat bayi merasa tidak nyaman dan akan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika kasus menimbulkan rasa tidak nyaman pada bayi dan membuat bayi rewel serta mudah menangis, Anda perlu meringankan gejalanya.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kembung pada Bayi di Rumah
Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain menghindari bahan atau makanan yang diduga memicu alergi, seperti sabun, losion, atau minyak telon. Ganti produk perawatan bayi menggunakan produk yang hypoallergenic.
Langkah lainnya adalah menggunakan deterjen khusus bayi. Ini akan mengurangi risiko iritasi kulit bayi terhadap bahan deterjen biasa.
Anda juga bisa menggunakan losion atau pelembap pada kulit bayi Anda. Gunakan produk yang hypoallergenic. Menggunakan pelembap pada kulit bayi bisa menjaga skin barrier kulit bayi sehingga meminimalisasi reaksi alergi terhadap alergen.
Jika bayi terus menunjukkan rasa tidak nyaman, konsultasikan ke dokter anak. Biasanya dokter anak akan meresepkan obat oles atau obat topikal untuk kulit bayi Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.