Perilaku Lubang Hitam Saat Melahap Bintang Serupa

KOMPAS.com- Para ilmuwan akhirnya mengetahui bahwa saat lubang hitam melahap bintang, baik lubang hitam supermasif maupun yang lebih kecil tetap memiliki perilaku yang serupa.

Dalam studi baru yang dipublikasikan di Astrophysical Journal, para peneliti mengatakan terlepas dari ukurannya, semua lubang hitam mengalami siklus akresi serupa.

Pada 9 September 2018, dilansir dari Science Daily, Rabu (19/5/2021) para astronom melihat kilatan dari galaksi yang berjarak 860 juta tahun cahaya.

Ternyata kilatan cahaya itu berasal dari lubang hitam supermasif, bermassa sekitar 50 juta kali massa Matahari.

Saat puing-puing bintang jatuh ke lubang hitam, maka ia akan melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk cahaya.

Para peneliti di MIT, European Southern Observatory, dan di tempat lain menggunakan beberapa teleskop untuk mengawasi peristiwa langka tersebut, berlabel AT2018fyk.

Baca juga: Lubang Hitam Terbesar ini Bisa Melahap Objek Sebesar Matahari, Kok Bisa?

Namun, yang mengejutkan adalah saat mereka mengamati lubang hitam supermasif itu melahap bintang, ia menunjukkan sifat dan perilaku yang mirip dengan lubang hitam dengan massa yang jauh lebih kecil.

"Kami telah mendemonstrasikan bahwa, jika Anda telah melihat satu lubang hitam, Anda telah melihat semuanya," kata penulis studi Dheeraj "DJ" Pasham, seorang ilmuwan di Institut Penelitian Astrofisika dan Luar Angkasa Kavli MIT.

Pasham menjelaskan saat benda seperti bintang yang masuk ke dalam mulut lubang hitam, baik lubang hitam supermasif maupun lubang hitam bermassa bintang, tampak melakukan dengan cara yang sama dalam siklus akresi mereka.

Saat lubang hitam bermassa bintang kecil dengan massa sekitar 10 kali Matahari kita memancarkan semburan cahaya, hal itu sering kali terjadi sebagai respons terhadap masuknya materi dari bintang pendamping.

Baca juga: Lubang Hitam Supermasif di Galaksi Ini Membuat Ilmuwan Bingung