Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di India dan Thailand, Epidemiolog: Jangan Beri Celah Masyarakat Berpergian

Kompas.com - 22/04/2021, 19:47 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Kemudian jika ada masyarakat nekat mudik melalui jalur tikus, dikatakan Windhu, pihak RT dan RW harus berani bersikap tegas. Minta para pemudik untuk melakukan karantina sebelum masuk ke rumah masing-masing. Bahkan, jika memungkinkan, jangan diterima kedatangannya.

“Kalau dipulangkan kan tidak salah, memang tidak boleh mudik. Tapi kalau tidak tega, ya minta mereka melakukan karantina dulu. Jangan lupa biaya karantina ditanggung pemudik pribadi, bukan ditanggung pemerintah daerah,” tegasnya.

Terkait soal karantina ini, Windhu juga menegaskan wajib diberlakukan untuk para pekerja migran yang pulang ke Indonesia.

Baca juga: Atalia Praratya Positif Corona, Ahli: Vaksin Cegah Gejala Parah Bukan Infeksi Covid-19

Ini adalah pelajaran penting dari lonjakan kasus Covid-19 di Thailand yang disebabkan oleh pekerja migran.

“Banyak pekerja migran, seperti para nelayan dari Myanmar yang lolos masuk ke Thailand, karena tidak ada pengawasan ketat terhadap migran. Padahal mereka terinfeksi tanpa gejala. Karena tidak ada pengawasan akhirnya menyebar cepat,” tutur Windhu.

Karena itu, sama seperti masyarakat yang nekat mudik ke daerah asal, para pekerja migran yang pulang ke Indonesia atau warga Negara asing yang masuk ke Indonesia harus menjalani karantina sebelum pulang ke rumahnya.

Meski saat ini program vaksinasi Covid-19 sudah digalakkan di Indonesia, menurut Windhu angka masyarakat yang sudah divaksinasi dosis penuh masih sangat rendah. Sehingga, belum dapat memberikan perlindungan dari pandemi.

Cara terbaik yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini untuk menekan lonjakan kasus positif Covid-19 adalah dengan melakukan 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Baca juga: Hasil Uji Vaksin Covid-19 Sinovac di Dunia Nyata, 80 Persen Efektif Cegah Kematian

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com