Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doorway Effect, Ini Penyebab Tiba-tiba Lupa Mau Melakukan Apa

Kompas.com - 12/03/2021, 19:03 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Pernahkah Anda tiba-tiba lupa pada apa yang mau dilakukan? Misalnya akan mengambil ponsel, lalu tiba-tiba tidak ingat apa yang akan dilakukan. Kondisi ini ternyata disebut dengan doorway effect.

Kondisi ini terjadi misalnya saat ingin membicarakan sesuatu, Anda justru lupa ingin mengatakan apa.

Padahal belum sampai satu menit yang lalu Anda memikirkan hal itu, namun terkadang dengan cepat itu hilang dari ingatan.

Lalu apa itu doorway effect?

Doorway effect adalah kondisi saat pikiran kita teralihkan meski beberapa detik saja, dan hal itu yang membuat kita tiba-tiba lupa pada hal yang akan dilakukan.

Baca juga: Sudah di Ujung Lidah tetapi Lupa, Apa Sebabnya?

 

Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan mengatakan bahwa efek 'doorway' ini atau dikenal juga sebagai efek pembaruan lokasi memang tampak nyata, tetapi hal ini hanya terjadi ketika otak kita sedang sibuk.

Dilansir Science Alert, Jumat (12/3/2021) para peneliti melakukan serangkaian eksperimen melalui Virtual Reality (VR) untuk melihat efek doorway effect penyebab tiba-tiba lupa.

Sebanyak 74 relawan diminta untuk bergerak melalui ruang tiga dimensi (3D) yang dihasilkan komputer, mencoba mengingat objek tertentu dari ruang sebelumnya.

 

Objek yang diletakkan misalnya seperti kerucut biru atau salib kuning ketika mereka sudah pergi meninggalkan ruangan itu.

Baca juga: Masih Muda Sudah Sering Lupa? Waspada Ada Kerusakan di Otak

 

"Pada awalnya kami tidak dapat menemukan efek doorway sama sekali, jadi kami pikir mungkin orang-orang mengingat segalanya," kata psikolog Oliver Baumann, dari Bond University di Australia.

"Jadi kami membuatnya lebih sulit dan meminta mereka melakukan tugas penghitungan mundur sambil berpindah-pindah untuk memuat memori kerja mereka," lanjut dia.

Mereka harus melupakan apa yang sekarang terjadi, dan para peneliti mengungkapkan bahwa kelebihan memori yang dialami peserta membuat mereka lebih rentan terhadap efek ini.

Dengan kata lain, doorway effect hanya terjadi jika kita secara kognitif berada dalam keadaan rentan, dan membuat seseorang dalam sekejap tiba-tiba lupa dengan apa yang akan dilakukannya.

Baca juga: Sering Lupa? Begini Cara Mudah Meningkatkan Ingatan Anda

Ilustrasi delirium Ilustrasi delirium

Para peneliti melaporkan, saat eksperimen dilakukan mereka meminta sukarelawan untuk berjalan menyusuri koridor yang dipartisi dan menyaksikan orang lain melakukan rutinitas yang sama saat menyelesaikan tugas memori, hal ini ternyata tidak menunjukkan bukti efek doorway.

Selanjutnya peneliti menduga bahwa bukan doorway effect yang menyebabkan kelupaan terjadi. 

Melainkan berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang sangat berbeda dan perubahan pemandangan yang tiba-tiba itulah yang membuat pikiran kita siap untuk menerima sesuatu yang baru.

"Contoh yang biasa adalah berpindah-pindah di department store. Naik lift di antara tingkat ritel mungkin tidak berpengaruh pada ingatan kita, tetapi berpindah dari ritel ke tempat parkir mungkin menyebabkan kita melupakan sesuatu yang perlu kita beli," jelas Baumann.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Ya Kita Bisa Ingat Wajah tapi Lupa Nama?

 

Bahkan saat peserta studi memiliki tugas mental yang harus dilakukan, besar kemungkinan mereka melupakan sesuatu yang tidak setinggi penelitian sebelumnya, meskipun otak yang sibuk dan kemungkinan besar lebih terbebani.

Kendati demikian, lebih lanjut para peneliti mengungkapkan terdapat cara untuk mengelola atau mengurangi doorway effect ini di masa depan.

Jika ingin menghindari situasi kelupaan atau cara mengatasi lupa yang tiba-tiba ini, seperti untuk apa Anda masuk ke sebuah ruangan, Anda harus fokus pada apa yang ingin anda lakukan dan menjaganya agar tidak terganggu oleh hal selain itu.

Baca juga: Mudah Lupa Hal Penting? Ini Cara Memperbaikinya Menurut Sains

 

Baumann menunjukkan bahwa kemampuan otak untuk mengelompokkan dan mengelola memori dapat sangat berguna dalam banyak situasi.

"Jika otak mengira berada dalam konteks yang berbeda, maka ingatan itu termasuk dalam jaringan informasi yang berbeda," kata Baumann.

"Secara keseluruhan (mengatasi penyebab lupa), hal itu lebih mungkin terjadi daripada Anda harus memiliki satu ruang kerja raksasa tempat semuanya terhubung tanpa sekat atau partisi," pungkasnya.

Baca juga: Konsumsi Pangan Olahan, Jangan Lupa Baca Labelnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com