Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Minum Obat Pereda Nyeri Sebelum Divaksin Covid-19, Begini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 25/02/2021, 13:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Anda telah mendapatkan jadwal vaksin Covid-19, tapi sedikit khawatir dengan efek samping vaksin atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Untuk mengantisipasinya, maka Anda berencana untuk minum obat pereda nyeri sesaat sebelum disuntik vaksin.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S menekankan untuk tidak minum obat pereda nyeri apapun saat akan mendapat vaksin Covid-19.

Menurut Dr. Gregory Poland, direktur Grup Penelitian Vaksin di Mayo Clinic di Rochester, minum painkiller atau obat pereda nyeri menjelang disuntik vaksin Covid-19 dapat menyebabkan penurunan respons antibodi.

Baca juga: Indonesia Masuki Tahap Kedua Vaksinasi Covid-19, Ini Syarat Penerima Vaksin

Meskipun kemungkinan berkurangnya respons kekebalan belum diketahui pasti, Poland mengatakan lebih baik menderita efek samping imunisasi daripada membuka kemungkinan untuk membuat vaksin menjadi kurang efektif.

“Setelah mendapat vaksin, jika ada yang mengalami gejala kejadian ikutan pasca imunisasi, yang mereka rasa perlu diobati, tidak apa-apa. Tapi idealnya tidak minum obat sebelum vaksin,” katanya.

"Itu adalah rekomendasi CDC saat ini, untuk berhati-hati mencegah hal yang tak diinginkan," lanjut Poland.

Meski demikian, Poland menyebutkan ada pengecualian bagi orang-orang yang biasa mengonsumsi pereda nyeri, seperti penderita migrain.

"Silakan dan minum obatnya, daripada berakhir dengan migrain yang parah dan dilarikan ke UGD karena harus mendapatkan terapi yang jauh lebih intensif atau mahal," kata Poland.

Dia juga mencatat bahwa efek samping vaksin dapat berbeda antara kedua dosis.

"Saya akan memberitahu apa yang terjadi setelah dosis pertama, lengan saya sedikit sakit. Setelah dosis kedua, lengan saya terasa lebih sakit, dan saya menggigil disertai demam. Saya meminum satu dosis obat pereda nyeri, pergi tidur, lalu bangun keesokan paginya dengan kondisi 80% hingga 90% lebih baik, dan dalam setengah hari, tubuh kembali normal," kata Poland.

Efek samping ini disebabkan, karena sistem kekebalan tubuh meningkat untuk melawan penyerang, yang mana itu dibutuhkan untuk menghasilkan antibodi untuk menumpulkan virus.

"Gejala kejadian ikutan pasca imunisasi hanya sementara, akan sembuh sendiri, dan bukan merupakan indikasi bahwa ada yang tidak beres dari vaksin tersebut," jelas Poland.

Baca juga: Jokowi Divaksin, Ahli: Laporkan Jika Ada Efek Samping Paska Divaksin Covid-19

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19SHUTTERSTOCK/PALSAND Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19

Selain larangan penggunaan obat pereda nyeri, CDC juga memperingatkan, agar tidak menggunakan obat antihistamin sebelum mendapatkan vaksin Covid-19.

“Karena obat-obatan itu dapat menutupi timbulnya atau perkembangan reaksi alergi atau hipersensitivitas," imbuh Poland.

Senada dengan Poland, Dr. Paul Offit, direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dan anggota Administrasi Makanan dan Obat AS - Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait, setuju bahwa minum obat pereda nyeri sebelum mendapatkan vaksin bukanlah ide yang baik.

"Keyakinan umum saya tentang hal ini adalah meredakan demam bukanlah ide baik, karena bagaimana pun demam merupakan bagian adaptif dari respons kekebalan Anda," katanya.

"Biarkan sistem kekebalan Anda melakukan tugasnya. Pada dosis kedua, saya merasa kelelahan dan demam, tetapi saya mengatasinya dengan baik."

Baca juga: Jokowi Divaksin, Ahli: Laporkan Jika Ada Efek Samping Paska Divaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com